jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan lumbung pangan atau food estate yang digencarkan oleh pemerintah perlu didukung tiga aspek penting.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, tiga hal yang menjadi kunci kesuksesan lumbung pangan.
BACA JUGA: Kabar Baik, Petani Lokasi Food Estate Mulai Panen
Pertama, ketersediaan air untuk irigasi dan kedua dukungan teknologi pertanian.
"Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir," ujar Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (24/2).
BACA JUGA: Jokowi Sebut Luas Lumbung Pangan di Sumba Tengah Ditambah, hingga 10 Ribu Hektare
Dia mengatakan, Kementerian PUPR mendukung irigasi pertanian pada lumbung pangan. Salah satunya di Kabupaten Sumba Tengah, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air membangun sumur bor berkapasitas 6 liter per detik dan embung dengan kapasitas tampung 850 ribu meter kubik.
Sumur bor dibangun sebanyak tujuh unit dengan kedalaman pengeboran 57-70 meter.
BACA JUGA: Diguyur Hujan, Jokowi Tinjau Pembangunan Lumbung Pangan di NTT
"Masing-masing sumur menggunakan tenaga solar cell dengan jarak antara titik sumur bor ke saluran pembagi sejauh 1,5 kilometer," tutur dia.
Basuki juga merincikan dari tujuh sumur bor itu, masing-masing berkapasitas 50,59 liter per detik. Diprediksi semuanya mampu memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 50,59 hektare.
"Sedangkan untuk embung akan menambah areal layanan seluas 200 hektare," papar Basuki.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memerintahkan penambahan jumlah waduk dan embung di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengatasi masalah kebutuhan air.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum provinsi NTT jumlah embung di NTT sebanyak 1.125 embung dari kebutuhan 4.000 embung untuk mengatasi kebutuhan air.
Selanjutnya Kementerian PUPR juga sedang merampungkan Bendungan Napun Gete dan Bendungan Temef setelah menyelesaikan pembangunan dua bendungan lain yaitu Raknamo dan Rotiklot.
Selain penambahan embung dan bendungan, Presiden juga meminta agar Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan alat mesin pertanian terutama traktor. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia