Menteri Siti Ngelayab Malam Minggu ke Cimahi, Ada Apa?

Sabtu, 03 Desember 2016 – 21:33 WIB
Berbaju kotak-kotak dan celana jeans, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya langsung melepas senyum pada masyarakat yang menunggunya, Sabtu (3/12) malam di cafe Cenghar Kopi, Kota Cimahi, Jawa Barat. Foto Afni Zulkifli/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com CIMAHI -- Berbaju kotak-kotak dan celana jeans, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya langsung melepas senyum pada masyarakat yang menunggunya, Sabtu (3/12) malam di cafe Cenghar Kopi, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Sebuah rumah yang disulap menjadi tempat nongkrong, dengan iringan musik jazz modern, menyambut Menteri yang akrab disapa Siti itu. 

BACA JUGA: Ketahui 5 Gejala Tubuh Aneh dan Artinya

Ia datang khusus menghadiri launching cafe yang menjadi salah satu outlet Perhutanan Sosial Nusantara (PeSoNa) mart. Ini salah satu program kerja KLHK. 

"Mungkin pada heran, ngapain seorang Menteri Kehutanan malam minggu di kota Cimahi? Saya memang khusus untuk ngelayab ke sini," kata Siti saat memberi sambutan. Gelak tawa seketika terdengar dari warga yang hadir.

BACA JUGA: Puskemas Disiapkan Melayani Pasien AIDS

Ia menjelaskan bahwa salah satu arahan Presiden Joko Widodo adalah mensejahterakan masyarakat, mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan. Program nyatanya di KLHK diwujudkan dalam bentuk konsep perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan. 

"Saya sudah turun ke daerah-daerah, dan kopi bisa tumbuh bersama pohon pelindung seperti sengon," jelas Siti.

BACA JUGA: Wow! Industri Pariwisata Lombok Langsung Registrasi ITX

Dikatakannya, program perhutanan sosial adalah solusi di sektor hulu kehutanan. Dengan membuka akses pengelolaan hutan pada masyarakat, kini sumber daya alam bisa dimanfaatkan secara berkeadilan.

"Nah, setelah sektor hulunya kita perbaiki, sektor hilir juga harus diperhatikan. Kopi yang ditanam petani mau dikemanain? Maka kami berkomitmen, akan mengawal perhutanan sosial ini mulai dari hulu hingga ke hilir. Karena itu saya tidak hanya masuk ke hutan-hutan, tapi juga harus ke cafe-cafe seperti ini," kata Siti.

Mantan Sekjen Depdagri itupun berharap, akan banyak tumbuh lapangan-lapangan usaha, yang mendistribusikan hasil hutan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
 
Terlebih lagi sudah banyak petani hutan, khususnya di Jawa Barat, yang melakukan kegiatan tumpang sari, antara lain tanaman jenis kopi jenis arabika yang memang cocok dengan kondisi alamnya. Kopi juga menghasilkan oksigen, sehingga tidak hanya baik dikonsumsi tapi juga baik untuk bumi.

"Cafe ini konsepnya seller meet buyers (penjual menemui pembeli). Akan terus kita kawal, dan semoga bisa terus ditularkan oleh anak-anak muda ke seluruh Indonesia. Kalau bisa sampai tahun 2018, dari perhutanan sosial bisa melahirkan 6 ribu tempat usaha seperti Cenghar Cafe. Bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," katanya.

"Mohon maaf soal ini saya akan cerewet, karena akan saya ikuti terus. Saat sektor hulunya sudah berjalan baik, jangan sampai hilir gak hasilkan duit. Sementara sektor hilir inilah yang langsung dirasakan rakyat. Jadi mari kita dukung dan kawal sama-sama," ajak Menteri Siti.

Selain pemberian akses legal dan penguatan kelembagaan petani hutan menjadi korporasi, Menteri Siti menjelaskan KLHK memiliki program kemitraan lingkungan dengan pembentukan 2.500 komunitas penyelamat SDA dan Lingkungan, kader konservasi 6.000 orang, kanal komunikasi 40 forum, 80 jejaring kauskus untuk SDA dan LH, dan 1,6 juta ha membangun atau memelihara hutan melalui CSR.

"Program perhutanan sosial nantinya tidak hanya bertumpu pada kegiatan pemberdayaan masyarakat, tapi juga mengedepankan bisnis rakyat, tujuannya untuk sepenuhnya kesejahteraan rakyat," tegas Menteri Siti.

(afz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sedih, 6 Makanan ini Bisa Mengatasi Stres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler