jpnn.com - Penyelenggaraan acara Indonesia Green Summit 2021 menjadi tonggak penting untuk mengedukasi dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk berperan aktif dalam upaya nasional mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Melalui target terbaru nasional untuk mencapai netral karbon pada tahun 2060, semua pihak diminta bergandengan tangan, bersinergi, dan melangkah bersama dalam satu irama menuju arah Indonesia yang bersih dan sehat yang selaras sesuai amanat UUD 1945.
BACA JUGA: Siti Nurbaya Paparkan Upaya Kendalikan Perubahan Iklim dalam Ministerial Meeting G20
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan target mencapai netral karbon pada tahun 2060 sendiri telah menjadi komitmen Indonesia kepada masyarakat dunia melalui penyampaian Dokumen Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) kepada UNFCCC sebagai mandat dari Paris Agreement atau Perjanjian Paris yang telah diratifikasi menjadi UU Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change.
“Dokumen LTS-LCCR 2050 menegaskan arah kita menuju net-zero emissions dengan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi yang bertumbuh, berketahanan iklim dan berkeadilan,” ujar Menteri Siti Nurbaya dalam sambutannya secara daring saat membuka Indonesia Green Summit 2021 pada Senin (26/7/2021).
BACA JUGA: KLHK Dorong Sektor Swasta Berperan Atasi Dampak Perubahan Iklim
Menteri Siti menyebutkan jika inisiatif penyelenggaraan Indonesia Green Summit 2021 oleh Media Group merupakan kontribusi penting dalam rangka membangun dan meningkatkan literasi kepada masyarakat terhadap permasalahan terkini yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
“Inisiatif Media Group ini sekaligus membuktikan sensitivitas media terhadap isu-isu aktual di tengah masyarakat dan untuk itu menjadi sangat penting dibicarakan agar kita berada dalam pemahaman yang sama, dan agar secara bersama dapat mencarikan jalan keluar, solusi bagi kebaikan dan kepentingan bangsa Indonesia," ungkap Menteri Siti.
Menteri Siti melanjutkan jika isu pembangunan hijau atau green development sudah dituntut oleh publik secara luas. Oleh karena itu, Perubahan iklim, karbon netral 2060, merupakan subjek penting yang sedang dikelola dalam kerangka kepentingan nasional
"Masyarakat Indonesia sudah pada tahap yang maju dalam hal requirement atau mensyaratkan lingkungan dalam kehidupan kesehariannya, sudah ada demokratisasi pada aspek lingkungan yang cukup kuat," kata Menteri Siti.
Dukungan Semua Elemen Bangsa
Menteri Siti mengatakan target karbon netral pada kurun waktu tertentu sudah sangat tepat untuk memenuhi laju pembangunan Indonesia kedepan.
Hal ini tepat karena disesuaikan dengan perhitungan tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, orientasi teknologi, membangun bersama masyarakat, mengelola sebaran pendapatan secara adil, menjaga kohesi sosial, dan hal-hal multidimensi dan multi-objective di Indonesia.
“Indonesia sedang membutuhkan dukungan seluruh elemen bangsa dalam memperjuangkan aktualisasi keadilan iklim di antara negara-negara di dunia,” imbuhnya.
Pada target netral karbon 2060, Menteri Siti menjelaskan jika hal tersebut didasari dari proyeksi pembangunan Indonesia yang diperkirakan mencapai puncak pembangunan dengan emisi sebesar-besarnya antara tahun 2030 hingga tahun 2040, dan terus melandai hingga tahun 2050-2060.
Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi dari lima sektor yang meliputi sektor Energi, Limbah, Industri, Pertanian dan Kehutanan. Selain itu, Indonesia berkomitmen dalam meningkatkan ketahanan iklim melalui ketahanan ekonomi, sosial dan sumber penghidupan, serta ekosistem dan lanskap.
"Oleh karena itu, saya menyambut dengan gembira Indonesia Green Summit 2021 ini yang akan membahas substansi tersebut beserta isu lintas sektor lainnya," ujar Menteri Siti.
Dalam sambutan pembukaan Indonesia Green Summit 2021 ini, Menteri Siti Nurbaya juga menyinggung kejadian banjir yang luar biasa di Eropa dan China dan demikian pula kebakaran hutan di Amerika.
Kondisi seperti itu merenggut korban jiwa penduduk dan anggota masyarakat kehilangan harta benda serta kerusakan infrastruktur yang sangat besar dan luas seperti fasilitas air bersih, penyaluran air limbah dan drainase, listrik, jalan dan jembatan, bangunan, dan taman fasilitas umum lainnya. Perubahan iklim telah terjadi dan dampaknya luar biasa.
Oleh karena itu, lanjut Menteri Siti, perubahan iklim, karbon netral 2060 merupakan subjek penting yang kita kelola dalam kerangka kepentingan nasional.
Menurut dia, meletakkan karbon netral pada kurun waktu tertentu dilakukan dengan perhitungan tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, orientasi teknologi, membangun bersama masyarakat.
Selain itu, mengelola sebaran pendapatan secara adil, menjaga kohesi sosial, dan hal-hal multidimensi dan multi-objective; yang intinya menjaga dalam tatanan nasional, tata kelola pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi