jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyayangkan minimnya kredit bank yang disalurkan pada nelayan. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit bank yang disalurkan ke sektor maritim baru mencapai Rp 17,6 triliun per Desember 2014.
Artinya, jumlah itu hanya mencapai 0,49 persen dari total kredit yang disalurkan industri perbankan sebesar Rp 3.600 triliun. Dari jumlah Rp 17,6 triliun itu, sebanyak 75 persen berupa kredit modal kerja. Sementara, sisanya merupakan modal investasi.
BACA JUGA: Jaksa Gelar Rekonstruksi Penyerahan Uang ke Tersangka Korupsi TVRI
"Sektor usaha di bidang kelautan dan perikanan potensinya sangat besar dan itu membutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Bisa masukkan kredit ke kegiatan penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, pemasaran produk, wisata bahari, dan jasa pendukung lainnya," ujar Susi dalam siaran persnya, Rabu (13/5).
Untungnya, sambung Susi, tahun ini OJK siap menyalurkan kredit yang lebih besar. Nantinya, ada beberapa bank yang bakal memberikan kredit langsung pada neyalan. Selain itu, bank juga bakal melakukan beberapa pembiayaan.
BACA JUGA: Hasil TKD Tetap Jadi Rujukan Utama Kelulusan CPNS
Di antaranya ialah pemibayaan kapal, penyediaan lemari pendingin atau cold storage, sentra produksi perikanan, rumput laut dan pelabuhan.
"OJK menargetkan pertumbuhan kredit di sektor kelautan dan perikanan pada tahun ini akan naik sebesar 67 persen atau akan naik menjadi Rp 29 triliun pada akhir tahun ini. Hal ini tentu perlu diikuti dengan kesiapan Indonesia untuk dapat meningkatkan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan yang berkeadilan," tandas bos maskapai Susi Air ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Polri Kirim Personel DVI ke Nepal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurangi Pendekatan Keamanan di Papua, Kedepankan Dialog untuk Solusi Bersama
Redaktur : Tim Redaksi