Menuju G20 di Solo, Essentia Bakal Hadirkan Produk Ethnowellness

Kamis, 23 Juni 2022 – 23:59 WIB
Pakar Ethnowellness, Dian SS Maulana mengatakan produk kesehatan dan kecantikan masa kini, banyak yang merujuk pada kekayaan budaya lokal masa lalu sehingga melatarbelakangi lahirnya produk ethnowellness. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Brand lokal Essentia Apothecary meluncurkan produk Ethnowellness yang merupakan hasil ramuan dari kekayaan bahan dan kearifan masyarakat Indonesia.

Ini bertujuan untuk melestarikan budaya kesehatan dan kecantikan yang sudah ada turun menurun dalam masyarakat.

BACA JUGA: Desa Wisata dapat Bantuan 10 Ribu Produk Kebersihan

“Indonesia memiliki beragam budaya dan bahan-bahan alami yang memiliki proses dan metode yang otentik, unik dan khas. Itu yang menginspirasi kami," kata Perwakilan brand  Essentia Apothecary Anastasia Anindya Uli Dharma, dalam dalam acara peluncuran Ethnowellness secara daring, Rabu (22/6). 

Indonesia sejak lama dikenal dengan kekayaan rempah-rempah, bahkan pada zaman kerajaan menjadi primadona perdagangan internasional.

BACA JUGA: Apresiasi Pelaku UMKM Untuk Mendunia, Sandiaga Uno: Juara-juara Produk Ekonomi Kreatif

Selain sebagai bumbu penyedap makanan, rempah-rempah tersebut digunakan sebagai ramuan kecantikan atau kesehatan bagi masyarakat nusantara saat itu.

Essentia Apothecary mencoba meramu produknya berupa essential oil, body oil, body scrub dengan mengoptimalkan penggunaan rempah-rempah di Nusantara.

BACA JUGA: Nogula, Produk Herbal Untuk Menurunkan Kadar Gula dari NYONYA MANEES

"Jadi, sekaligus memperkenalkan budaya kesehatan dan kecantikan Indonesia yang sudah dikemas dalam bentuk produk essential oil, body oil dan body scrub ke dunia," ujar Anastasia Anindya Uli Dharma.

Pakar Ethnowellness, Dian SS Maulana menambahkan, Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya dari beragam suku di Indonesia.

Mulai dari Batak, Betawi, Jawa, Minahasa sampai Bugis. Masing-masing suku yang besar itu memiliki cara sendiri-sendiri untuk merawat kecantikan dan kesehatan.

“Produk-produk kesehatan dan kecantikan masa kini, banyak sekali yang merujuk pada kekayaan budaya lokal masa lalu. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya produk yang dinamai produk ethnowellness,” jelas Dian.

Dian menyebut sejumlah minuman khas dari berbagai suku, di antaranya wedang uwuh dan jamu dari Jawa serta  bir pletok dari Betawi.

Kedua minuman ini adalah upaya turun temurun untuk menjaga kesehatan. Semua bahan dasar kedua minuman itu berasal dari rempah-rempah.

“Itu baru dari segi minumannya. Belum lagi dari perawatan kulit dan wajah, sangat beragam mengikuti kebiasaan dan kekayaan hasil bumi masing-masing daerah,” katanya.

Rencananya beragam produk ethnowellness Essentia Aphotecary akan hadir dalam side event menuju G20 di Solo, Agustus mendatang. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler