Menunggu Gebrakan Alexander Rusli di Industri Telekomunikasi

Jumat, 04 September 2020 – 19:57 WIB
Alexander Rusli. Foto Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Nama Alexander Rusli sudah tak asing, khususnya di industri telekomunikasi. Sejak 15 Juni 2020, pria kelahiran Sydney tersebut telah resmi diangkat menjadi komisaris independent Link Net, perusahaan yang bergerak dalam jasa penyediaan akses internet dan cable tv.

Industri telekomunikasi bukanlah hal baru bagi Alexander Rusli. Dari data keterbukaan informasi, pria 49 tahun ini mulai bergabung dengan Indosat pada 2010 sebagai komisaris independen.

BACA JUGA: Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Neo Dapat Diakses di Kartu Prakerja

Kariernya melesat pada 2012 saat ditunjuk untuk memimpin Indosat yang pada waktu itu merupakan salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Jabatan CEO diembannya hingga 2017 lantaran Alex memutuskan untuk mengundurkan diri.

BACA JUGA: Nikita Mirzani Mengaku Sudah Kaya Sejak Lahir, Kiki The Potters Bilang Begini

Selama kepemimpinannya sebagai CEO di Indosat, banyak gebrakan dan sepak terjang yang dilakukan oleh Alexander Rusli.

Salah satu sepak terjangnya yang tidak bisa dilupakan pelaku industri telekomunikasi adalah penerapan tarif telepon dan internet yang sangat murah.

BACA JUGA: Fairuz A Rafiq Keguguran, Sonny Septian: Enggak Ada Orang yang tidak Sedih Ditinggal Anaknya

Harga yang terlalu murah tersebut juga memaksa operator telekomunikasi lain untuk menurunkan harganya, untuk mempertahankan pelanggan mereka agar tidak beralih ke Indosat.

Alex yang pada waktu itu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) bahkan tidak segan-segan mengajak para operator telekomunikasi untuk 'mengeroyok' Telkomsel sebagai opearator terbesar.

“Saya minta kepada yang lainnya (XL dkk) untuk bersuara. Jangan takut untuk bicara, ini demi kepentingan bersama," kata Alex saat itu.

Tidak hanya terbatas di operator telekomunikasi saja, perang tarif yang digulirkan Alex juga menimbulkan dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat selaku konsumen serta oleh pemerintah.

Dengan kondisi keuangan yang terbatas, operator telekomunikasi tidak dapat menambah investasinya di infrastruktur telekomunikasi guna memperluas cakupan layanan.

Namun, dengan segala track record-nya di Industri telekomunikasi, tidak salah jika banyak pihak bertanya-tanya sepak terjang apa lagi yang akan dilakukan oleh Alexander Rusli.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler