Asisten II Pemda Inhil, H Syafrinal Heddy menjelaskan, pemerintah daerah terus berupaya agar Cluster Industri kedua di Riau setelah Kawasan Industri Dumai (KID) di Dumai itu segera terwujud. Salah satunya dengan menganggarkan pembebasan lahan sebesar Rp3 miliar dalam APBD Inhil 2013.
"Di APBD Inhil masuk Rp3 miliar untuk pembebasan lahan. Nanti ada juga dari Provinsi. Kita berharap dukungan dana terbesar dari Pusat," kata H Syafrinal Heddy, saat dihubungi JPNN, Selasa (13/11). Diketahui, sebelumnya Pemda sudah menyerahkan 105 hektar lahan ke Pelindo untuk dikembangkan sebagai Cluster Industri ini.
Beberapa tahun lalu Kabupaten Inhil merupakan salah satu daerah termiskin di Riau. Namun dalam lima tahun terakhir geliat perekonomian di daerah penghasil kelapa terbesar di Asia itu terus berkembang seiring pembangunan infrastruktur, terutama jembatan.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah daerah masih menunggu penggodokan Perda Cluster Industri Kuala Enok yang sedang diproses bersama Pemerintah Provinsi Riau. "Kita berharap pembahasan Perdanya selesai dalam waktu dekat," tambah H Syafrinal Heddy.
Diketahui, dua Cluster Industri Kuala Enok berbasis pertanian dan eleochemical yang dikembangkan Pemerintah Pusat di dua lokasi berbeda di Riau ini, yakni di Kuala Enok Kabupaten Inhil dan KID di Kota Dumai, ditargetkan sebagai penggerak roda perekonomian nasional yang berbasis kepada sumber daya alam terbarukan.
Bahkan menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, saat mencanangkan kedua Cluster Industri di Riau ini tahun 2010 lalu, program ini masuk dalam salah satu rencana revitalisasi Industri dan masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan Bintan Temukan Pesawat Tanpa Awak
Redaktur : Tim Redaksi