jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengingatkan pemerintah bahwa perlawanan terhadap virus Corona (Covid-19) bukanlah perangnya para dokter maupun paramedis.
Tetapi, perperangan menghadapi virus asal Wuhan, Tiongkok, itu merupakan perangnya negara dan Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: AS Memasuki Pekan Mengerikan, Mayat-mayat Korban Corona Ditumpuk dalam Kantong Oranye
Hal ini diungkapkan mantan wakil sekertaris jenderal DPP Partai Demokrat itu, dalam cuitannya di akun Twitter @AndiArief_ pada Senin (6/4).
"Melawan virus corona ini bukan perang dokter/juru medis melawan virus. Ini perangnya Negara/Pak Jokowi. Bandara dan pelabuhan sudah jebol musuh akibat peragu. Rakyat berjibaku mandiri agar tak tersentuh, dokter/juru medis menolong rakyat dan dirinya. Mau korban berapa lagi pak?" cuit Andi Arief.
BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Makarim: Wabah COVID-19 Memaksa Guru Harus Kreatif
Pada cuitan kemarin, Minggu (5/4), Andi juga menunjukkan pembelaan terhadap para dokter yang harus berkorban nyawa dalam menghadapi pandemi Covid-19 tersebut.
"Presiden, Ketua DPR, Ketua MPR, Ketua DPD bisa tidur nyenyak di saat 22 Dokter sebagai tentara perang melawan Virus Corona meregang nyawa. 151 warga yang dinyatakan sembuh butuh pengornanan 22 Dokter. Perlu berapa dokter jatuh korban akibat ribuan yang masih tahap penyembuhan?" cuit @AndiArief_.
BACA JUGA: Komentar Kepala BKN soal Peluang 51 Ribu PPPK Dapat THR dan Gaji ke-13
Diketahui, jumlah korban terinfeksi Covid-19 terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah pusat per hari Minggu kemarin Pukul 12.00 Wib, 2.273 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, 164 orang sembuh dan 198 meninggal dunia. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam