Menurut Kapolda Jabar, Massa FPI Menyerang Duluan

Kamis, 26 Januari 2017 – 08:59 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq. Foto: Puguh/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan membeber penanganan kasus dugaan pelecehan Pancasila yang dilakukan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Anton memberikan isyarat terkait status Habib Rizieq dalam kasus tersebut.

BACA JUGA: Anggota Dewan Tanda Tangan Petisi Dukung FPI Dibubarkan

Kemungkinan besar Habib Rizieq bakal diperjelas statusnya dalam kasus tersebut dalam waktu dekat.

Anton Charliyan menuturkan, sebentar lagi Habib Rizieq akan kembali dipanggil dalam kasus tersebut.

BACA JUGA: Khawatir Diserang, FPI Samarinda Berjaga-Jaga di Markas

Namun, kemungkinan besar penetapan status terlebih dahulu, baru dilanjutkan pemeriksaan. ”Kemungkinan pekan depan ya,” tuturnya.

Yang pasti, perlu untuk konfrontasi dari Habib Rizieq terkait sejumlah hal dalam kasus. Misalnya, soal video yang terdapat Habib Rizieq diduga melecehkan Pancasila.

BACA JUGA: FPI Bentrok di Samarinda? Ini Kata Kapolda Kaltim...

”Konfrontasi ini perlu karena yang bersangkutan belum mengakui kalau yang di video itu dirinya. Dia hanya menyebut mirip. Serta tidak mengetahui kapan dan di mana,” ujarnya.

Padahal, ahli dengan jelas memastikan keaslian video tersebut. Sesuatu yang sudah jelas tersebut ternyata tidak diakuinya.

”Silakan sendiri menilai kualitasnya,” paparnya ditemui di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemarin.

Anton mengakui bahwa dalam gelar perkara memang diketahui masih ada bukti yang belum cukup.

Hal tersebut sebenarnya membuktikan kalau Polri bekerja professional. ”Tidak berdasar kebencian dan subyektivitas,” paparnya.

Menurutnya, ada yang perlu diluruskan terkait informasi adanya bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dengan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) . ”Sebenarnya awalnya bukan GMBI,” tuturnya.

Yang sebenarnya, lanjutnya, penyerangan itu terjadi kali pertama dilakukan ormas FPI pada masyarakat Sunda yang akan pulang.

”Setelah diserang, beberapa kawannya itu membantu,” ujarnya.

Lalu ada anggota ormas FPI yang kemudian tertinggal. Yang tertinggal itu menggunakan mobil warna hitam. ”Mobil menjadi sasaran saat itu,” paparnya.

Karena terus lari, akhirnya dikejar terus sampai ke rumah makan Ampera sekitar 300 meter dari Polda. Ternyata, ada empat orang yang sedang makan di restoran itu, lalu ketiganya menjadi sasaran.

”Terjadilah perkelahian antara empat orang dengan 15 orang. Tapi, bukan dari GMBI, melainkan ormas Manggala yang 15 orang,” paparnya. (idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Jabar Minta 10 Anggota FPI Menyerahkan Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler