Petuah Sultan Yogya untuk Masyarakat agar Implementasi New Normal Tidak Berat

Minggu, 14 Juni 2020 – 23:45 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. FOTO: ANTARA/HO/Humas Pemda DIY

jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan tatanan "new normal" (normal baru) sulit diterapkan di wilayahnya apabila kesadara masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan masih rendah.

"Kalau masyarakat masih belum bisa menerapkan protokol kesehatan pribadi maka implementasi new normal akan makin sulit pula, masyarakat juga yang akan dirugikan pada akhirnya," kata Sultan dalam program Netizen Bertanya, Pemda DIY Menjawab melalui akun  Humas Pemda DIY di YouTube yang dipantau di Yogyakarta, Minggu (14/6).

Menurut Sultan, apabila normal baru terhambat diterapkan masyarakat akan dirugikan karena pada akhirnya sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sektor lainnya akan mengalami stagnasi.

"Saya sampaikan lagi, kesadaran masyarakat adalah fondasi utama dalam implementasi 'new normal'. Tanpa adanya hal itu, potensi menuju 'new normal' akan makin berat," kata dia.

Raja Keraton Yogyakarta ini berharap di masa pandemi ini masyarakat dapat belajar hidup dengan tepa salira. "Saling menghargai satu sama lain, saling peduli di mana kepedulian sosial sangat dibutuhkan saat ini," kata dia.

Ia mengingatkan bahwa orang tanpa gejala (OTG) yang tidak menerapkan protokol kesehatan, misalnya dengan tidak memakai masker berpeluang 70 persen menularkan penyakitnya ke orang lain.

Akan tetapi, lanjut Sultan, apabila orang itu menggunakan masker maka persentase kemungkinan menularkan tinggal 5 persen.

"Mohon ini benar-benar dipahami. Risiko mengabaikan protokol kesehatan sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain," kata dia.

Sultan juga kembali mengingatkan bahwa Pemda DIY dapat menutup area publik atau simpul-simpul keramaian apabila masyarakat belum bisa menyadari pentingnya protokol kesehatan seperti memakai masker di area publik. "Tidak membuat kerumunan atau ikut dalam kerumunan," kata dia.

Berdasarkan data Pemda DIY, total orang dalam pemantauan (ODP) di daerah berstatus istimewa itu hingga Minggu (14/6) mencapai 7.147 orang. Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan tes swab) tercatat 1.707 orang.

Dari jumlah PDP tersebut, 1.293 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, 269 orang positif di mana 210 orang di antaranya sembuh, dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 145 orang dengan 24 di antaranya telah meninggal.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA JUGA: Update Corona 14 Juni, Kabar Dari Sumsel Sungguh Menggembirakan, Semoga Berlanjut


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler