jpnn.com, MUMBAI - Kebijakan pembatasan sosial seperti menjaga jarak, karantina wilayah, lockdown dan sejenisnya selama pandemi virus corona membuat nyaris semua jenis tranportasi umum setop beroperasi.
Di India hal itu membuat para perantau sedih, tak bisa mudik. Termasuk pria bernama Prem Murthi Pandey.
BACA JUGA: Polisi Klaim Jumlah Pelanggar Larangan Mudik Terus Menurun
Pria yang kesehariannya bekerja pada bandara di Mumbai tidak bisa mudik ke kampung halaman yang berjarak 1.400 kilometer lantaran semua transportasi umum tidak bisa beroperasi.
Keinginan Prem untuk mudik sudah tidak bisa dibendung.
BACA JUGA: Kendaraan yang Disuruh Putar Balik saat Larangan Mudik Sangat Banyak, nih Totalnya
Untuk itu, berbagai cara pun dilakukan agar bisa melawati perbatasan yang dijaga ketat.
Dikutip dari Rushlane, Rabu (29/4), Prem memutuskan untuk menyamar sebagai pedagang bawang agar bisa mencapai rumahnya di Prayagraj, Uttar Pradesh.
BACA JUGA: Update Corona: India Mulai Lockdown 25 Maret, Sekarang Jumlah Kasusnya Terbanyak Ketiga di Asia
Awalnya pria itu pergi ke pasar untuk membeli bawang untuk dijual kembali ke pedagang ketika sampai di kampung.
Dia rela membeli bawang sebanyak 25.520 kg dan menyewa truk untuk dibawa ke kampung halamannya.
Setelah berhasil menyamar sebegai pedagang, dia kemudian menyaru sebagai kernet, dan ikut dengan truk seolah sedang mengantar pesanan sembako.
Sayangnya setiba di kampung halaman, rencana Prem berantakan.
Tidak ada satu pedagang pun yang mau membeli bawang sebanyak itu. Kedok sebagai kernet juga terbongkar, karena ada yang membocorkan.
Ia lalu diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Meski berhasil mudk, Prem tidak bisa keluar rumah. Saat ini dia lagi pusing, bagaimana menjual 25 ton bawang yang dia bawa. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian