jpnn.com, JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) bersiap menyambut ribuan umat Buddha yang akan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE di Candi Borobudur.
Pada tahun ini, detik-detik Waisak akan jatuh pada Hari Kamis, 23 Mei 2024 pukul 20.52.42 WIB.
BACA JUGA: Bakal Bergabung dengan InJourney, Dirut Garuda Indonesia Bilang Begini
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Kementerian Agama, Pemerintah Daerah, dan seluruh lapisan unsur masyarakat, beragam rangkaian perayaan Waisak 2568 BE telah disiapkan.
Kegiatan Bhikku Thudong akan dilepas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Selasa, 14 Mei 2024 yang diikuti oleh sebanyak 40 Bhikku asal Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
BACA JUGA: Menjelang Iduladha, Pupuk Kaltim Bekali Peternak Binaan Terkait Pemeliharaan & Kesehatan Hewan
Selanjutnya, para Bhikku yang melakukan Thudong akan tiba di Candi Borobudur pada 20 Mei 2024.
Acara puncak Waisak akan diadakan pada 23 Mei 2024 dengan acara Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, peringatan detik-detik Waisak, pradaksina Candi Borobudur.
BACA JUGA: Pertamina Mandalika International Circuit jadi Magnet Pariwisata Olahraga
Kemudian pelepasan lampion Waisak, serta melakukan mindful walking meditation yaitu merasakan kesakralan Candi Borobudur melalui pradaksina dan meditasi yang bisa diikuti oleh masyarakat umum pada 24-25 Mei 2024.
“Sebelum menerbangkan lampion, umat Buddha melakukan meditasi terlebih dahulu, pelepasan lampion ini menjadi ritual dan simbolisasi dalam menyalakan cahaya damai dalam diri masing-masing. Kemudian, dengan dilepaskannya lampion menjadi tanda bahwa damai dan kebaikan akan disebarkan kepada dunia,” ungkap Ketua Lampion Waisak 2024, Fatmawati.
InJourney berharap momentum ini dapat menggaungkan nilai Candi Borobudur sebagai warisan budaya bangsa dengan membawa pengalaman spiritual yang tak terlupakan melalui keajaiban sebagai Candi Buddha terbesar di dunia.
“Kami ingin Candi Borobudur menjadi simbol kebersamaan dan bersatunya seluruh umat Buddha dunia, sehingga Candi Borobudur sebagai cagar budaya juga menjadi a living monument yang memiliki soul sebagai simbol bangkitnya semangat keberagaman dan kebhinekaan Indonesia,” kata Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney.
Dalam memperkuat positioning Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destiantion, InJourney Destiantion Management atau yang sebelumnya dikenal sebagai PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), tengah melakukan berbagai upaya.
Salah satunya dengan memperbanyak aktivitas dan kegiatan yang berhubungan dengan spiritual seperti misalnya Prabaha Samanera atau pembentukan karakter umat Buddha untuk melepaskan keduniawian, meditasi, pradaksina atau tradisi meditasi mengelilingi Candi Borobudur tiga kali searah jarum jam, dan sebagainya.
“Momentum Waisak tahun ini jatuh pada long weekend sehingga kami targetkan pengunjung yang datang mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Namun demikian, kami tetap fokus agar perayaan Waisak ini dapat terjaga kesakralan dan kehikmatannya melalui doa bersama beserta seluruh rangkaian ritualnya," papar Hetty Herawati, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis InJourney Destination Management.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur rencananya akan dihadiri ribuan pengikut dari tiga aliran besar (Mahayana, Theravada, dan Tantrayana).
Setiap aliran menyelenggarakan acara spiritual dan budaya di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur.
Rangkaian kegiatan Waisak di Candi Borobudur dan sekitarnya akan dilaksanakan secara hybrid (offline dan online).
Diperkirakan puluhan ribu umat Buddha dari dalam maupun luar negeri akan hadir di Candi Borobudur untuk merayakan Waisak.
Panitia juga akan menyiapkan multimedia agar dapat disaksikan di seluruh dunia secara online melalui platform YouTube DPP WALUBI.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Investasi Bodong di BTN, Ombudsman Gelar Pertemuan dengan OJK, LPS & Kementerian BUMN
Redaktur & Reporter : Yessy Artada