jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, sepertinya menerima kejadian penusukan terhadap dirinya dengan lapang dada.
Dai kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 itu menjadi korban penusukan saat tablig di Lampung, Minggu (13/9) sore.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Ditusuk, Habib Rizieq Shihab Menyampaikan Pernyataan Keras
Syekh Ali Jaber menilai peristiwa penusukan terhadapnya sudah ketetapan Allah.
Dalam keterangan resminya yang dikutip radarlampung.co.id, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa peristiwa penusukan itu baru pertama kali dia rasakan sejak 12 tahun berdakwah di Indonesia.
BACA JUGA: 10 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber, Detik-detik Menegangkan dan Pengakuan Ortu Pelaku
“Ini merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya sudah 12 tahun berada di Indonesia mengajak masyarakat menjaga iman. Menjaga kebersatuan, menjaga kebersamaan damai sejahtera," tuturnya seperti dilansir radarlampung.co.id.
"Ternyata nasib saya di Bandar Lampung mengisi acara malah terjadi seperti ini,” imbuhnya.
BACA JUGA: Mbah Mijan: 7 Keturunan Penusuk Syekh Ali Jaber Bakal Menanggung Kejahatannya
Syekh Ali Jaber mengatakan, Allah menakdirkan datang salah seorang yang berniat jahat kepadanya.
"Alhamdulillah Allah SWT pun selamatkan saya dari pembunuhan. Dengan menakdirkan saya secara reflek mengangkat tangan ke atas di depan leher, sehingga menusuk lengan kanan,” katanya.
“Tusukan pun cukup keras dan kuat sampai separuh pisau masuk ke dalam. Namun, alhamdulillah hanya di tangan bukan di leher. Sampai patah pisaunya. Saya sendiri yang lepaskan pisaunya yang patah di dalam,” imbuh Syekh Ali Jaber.
Anak pertama dari dua belas bersaudara itu menilai kejadian tersebut merupakan pelajaran buat dirinya.
Syekh Ali Jaber pun menitip keinginan dan imbauan untuk masyarakat Indonesia.
“Mudah-mudahan Indonesia tetap menjaga sejahtera. Kita bersatu untuk memperjuangkan Al-Qur'an di negeri Indonesia kita tercinta,” ungkapnya.
Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung turut mengambil sikap.
Ketua MUI Lampung, Khairuddin Tahmid mengatakan mereka turut prihatin dan mengecam keras insiden tersebut.
Khairuddin mengatakan, insiden tersebut merupakan tindakan kriminal yang dapat mengganggu kegiatan dakwah Islam, dan nama baik daerah.
“Kami meminta aparat Kepolisian Daerah Lampung agar secepatnya mengungkap dan mengumumkan motif di balik insiden ini. Kami juga meminta Kapolda Lampung agar tidak tergesa-gesa menyimpulkan pelakunya adalah orang kurang waras atau terganggu jiwanya," bebernya.
Pihaknya juga meminta umat Islam harus tenang dan rasional dalam menyikapi insiden ini.
“Masyarakat Lampung juga harus terus bersatu dan tidak terpengaruh terhadap provokasi-provokasi yang mungkin timbul dari insiden ini,” ujar Khairuddin. (ang/sur/rma/wdi)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adek