Menyerah karena Terus Diteror

Lulu Tobing Main Film setelah 6 Tahun

Jumat, 10 Februari 2012 – 08:14 WIB

JAKARTA – Lulu Tobing kembali ke ranah hiburan. Setelah enam tahun tidak berhubungan dengan dunia akting, istri Danny Bimo Hendro Utomo itu muncul kembali. Kali ini di bermain di film Negeri 5 Menara produksi Million Pictures. Lama tidak beraksi di depan kamera, dia menyatakan panik dan bingung saat harus beradu peran dengan lawan mainnya. Bahkan, saking gugupnya, dia merasa bahwa tangannya dingin.

Dalam film tersebut Lulu berperan sebagai Amak, ibu Alif, salah seorang anggota Sahibul Menara. Dia bersedia untuk ikut dalam proyek layar lebar karena terus-menerus diteror. ’’Ini semua gara-gara Shakti. Dia yang meneror saya tiap hari tanpa ampun, neleponin terus, dan nyuruh saya datang ke kantornya untuk casting. Padahal, kali pertama dia telepon saya dan nawarin main film, saya langsung tolak tanpa tahu itu film apa,’’ katanya kemarin (9/2) di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat.

Yang dimaksud Lulu adalah Shakti Harimurti, casting director film Negeri 5 Menara. Mengajak perempuan yang bernama lengkap Lulu Luciana Tobing itu untuk bermain film lagi memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi setelah dia menikah. Perempuan kelahiran 21 November 1977 tersebut meninggalkan hiruk-pikuk dunia hiburan.

Lulu merasa heran, kenapa dirinya masih ditawari main film setelah enam tahun tidak muncul. Setelah empat sampai lima hari Shakti selalu menelepon Lulu, akhirnya, dia menyempatkan diri untuk datang ke kantor untuk ikut casting. ’’Secara garis besar, saya sudah diberi tahu tentang cerita filmnya. Dia bilang, ini berdasar novel bagus. Dia meminta saya coba dulu datang. Ya sudah. Setelah novelnya dibaca, ternyata, bagus. Jadi, sayang banget kalau dilewatkan,’’ terangnya.

Lulu terlibat lima hari syuting di Maninjau. Tetapi, hanya tiga hari yang benar-benar dipakai untuk kerja. ’’Dua harinya saya pakai untuk jalan-jalan, wisata kuliner, dan belanja,’’ ujarnya, lantas tersenyum.

Lalu, seperti apa rasanya saat bertemu kamera lagi/ Dia bilang, awalnya, dirinya kagok. Apalagi, scene pertamanya adalah adegan saat dia harus mengantarkan anak serta suaminya yang mau pergi ke Pulau Jawa. ’’Emosi adegan itu kan harus dalam banget. Hari pertama saya langsung dapat scene yang berat,’’ tuturnya.

Ketika sang sutradara, Affandi Abdul Rachman, meminta pengambilan gambar close-up, Lulu bingung. ’’Hah, memang film ini harus ambil gambar close-up juga, ya" Waduh, muka saya nanti kelihatan gimana, ya. Pokoknya, tangan sempat dingin. Beku. Saya diam aja. Sempat panik lah,’’ ungkapnya.

Meski sudah dipercaya untuk memerankan Amak, dia tetap merasa tidak percaya diri. ’’Sulit. Sebab, sudah enam tahun nggak akting. Saya harus membiasakan diri lagi. Tetapi, kostumnya, pemainnya, dan suasananya mendukung dan bisa mencairkan rasa tidak pede saya. Memang susah mengingat lagi akting itu bagaimana. Nggak gampang buat saya,’’ jelasnya.

Belum lagi, Lulu harus banyak berbicara dengan bahasa Minang. Sampai-sampai, dia belajar dengan guru privat yang disediakan PH. ’’Gurunya datang ke rumah saya. Belajar cepat sih, seminggu tiga kali pertemuan,’’ ujarnya.

Meski sekarang bermain film lagi, Lulu menyatakan, itu tidak berarti bahwa dirinya kembali ke dunia hiburan. Memang ada kerinduan. Suatu saat dia juga ingin kembali aktif, tetapi tidak dalam waktu dekat. ’’Memang saat itu dan sampai sekarang pun masih banyak pekerjaan pribadi yang harus saya urus. Ya, belum kepikiran aja,’’ tuturnya. (jan/c12/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ariel Nyambi Jadi Karyawan Swasta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler