jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Muslim Ayub menilai aksi teror terhadap anggota Brimob Polri yang tengah salat isya berjemaah di Masjid Falatehan, depan Mabes Polri, Jakarta Selatan merupakan tindakan biadab. Menurut Muslim, Islam dan agama apa pun tidak pernah mengajarkan aksi kekerasan terhadap orang yang sedang beribadah.
"Itu sangat biadab. Kepada orang salat dia menikam," ujar Muslim di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/7).
BACA JUGA: Ingat, TNI Digembleng untuk Siap Mati
Dia menegaskan, selama ini tidak pernah ada orang yang sedang salat diserang atau bahkan dibunuh. Karenanya, aksi teror terhadap dua anggota Brimob yang sedang salat jelas merupakan aksi yang tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.
"Ini memang di atas biadab. Keterlaluan, orang salat dibunuh. Dia pasti tahu itu polisi, karena sasarannya polisi," kata Muslim.
BACA JUGA: Punya Urusan Sama KPK, Pansus di DPR Pengin Kunjungi Mabes Polri
Menurut Muslim, sangat mungkin aksi itu akan berulang. "Terutama yang mereka incar aparat kepolisian, bukan TNI," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dia mengatakan, teroris menganggap kepolisian adalah musuhnya. Selama ini mereka menganggap polisi kafir.
BACA JUGA: Waspada! Alumni Perang Suriah Menyebar di Seluruh Indonesia
"Padahal yang diserangnya polisi lagi salat, muslim juga," sesalnya.
Ia berharap agar kepolisianmakin waspada. Dia juga meminta polisi mamantau arus urbanisasi pasca-Lebaran.
"Kami minta kepada polisi untuk mewaspadai mereka masuk ke Jakarta, memjenguk keluarga atau tenaga kerja terampil," paparnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mensos Sebut Brimob Korban Penusukan Punya Daya Tahan Luar Biasa
Redaktur : Tim Redaksi