jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmen dalam menyokong perekonomian nasional melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pada 2023, pelaku UMKM berkisar 66 juta dengan kontribusi mencapai 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp 9.580 triliun.
BACA JUGA: Begini Upaya Nyata BRI Menyelamatkan Lahan Kritis Akibat Abrasi di Muaragembong
UMKM juga dinilai berperan besar dalam penyerapan lapangan pekerjaan dengan menyerap sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total tenaga kerja.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan Perseroan berhasil menyalurkan kredit sebanyak 81,69 persen atau setara Rp 1.095,64 triliun kepada segmen UMKM hingga akhir Juni 2024.
BACA JUGA: Aktif Perangi Judi Online, BRI Perkuat Sistem Internal
Sunarso menjelaskan upaya tersebut dapat diartikan sebagai bentuk konsistensi pihaknya mendukung pertumbuhan ekonomi dengan mendorong terciptanya lapangan kerja melalui kehadiran UMKM.
"Bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas," kata Sunarso dalam paparan jumpa pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2024 secara virtual, baru-baru ini.
BACA JUGA: Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp 29,90 Triliun Â
Adapun penyaluran kredit BRI senilai Rp1.095,64 triliun tersebut meliputi segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun dan segmen menengah Rp41,5 triliun.
Secara umum, BRI secara konsolidasian berhasil mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan hingga akhir Triwulan II 2024.
Berdasarkan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba hingga Rp29,90 triliun.
Sunarso mengungkapkan kinerja positif BRI Group tersebut tak lepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh double digit.
Pada akhir Triwulan II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy).
Tercatat, penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI meningkat.
Aset BRI tercatat tumbuh 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun hingga akhir Juni 2024.
Adapun pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent, sehingga Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
"Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II 2024," tutur Sunarso.
"Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%," imbuhnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah