jpnn.com, SURABAYA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berziarah ke makam pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Soepratman di Surabaya, Sabtu (27/10). Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu mengatakan, sosok yang lebih dikenal dengan nama WR Supratman tersebut merupakan figur sederhana yang menginspirasi.
Menurut Hasto, para pahlawan termasuk yang berjasa dalam bidang kebudayaan merupakan teladan. “Ini harus kita ikuti bersama," ujar Hasto usai ziarahdan tabur bunga di makam WR Soepratman di Jalan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10).
BACA JUGA: Telaah Pak JK soal Efek Kasus Ratna Bagi Jokowi dan Prabowo
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, jasa para pahlawan tak bisa disamakan dengan tokoh-tokoh masa kini. Misalnya, beberapa waktu lalu ada yang menyamakan Ratna Sarumpaet disamakan dengan Cut Nyak Dien dan Raden Ajeng Kartini.
Bahkan, ada pihak yang menyamakan Proklamator RI Bung Hatta dengan Sandiaga Uno. Hasto menegaskan, lebih baik meniru keteladanan pahlawan ketimbang membandingkannya.
BACA JUGA: Saran & Jurus dari Pak JK untuk TKN agar Jokowi Menang Lagi
“Jadi inilah pahlawan sejatinya. Lebih baik meniru semangatnya dan keteladanannya," ujar Hasto yang didampingi anggota DPRD Jawa Timur Giyanto dan Dewi Soeharto.
Leboh lanjut Hasto mengatakan, WR Soepratman meninggal menciptakan lagu Indonesia Raya pada pada 1924 saat masih berusia 21 tahun. Komponis kelahiran 9 Maret 1903 itu memperkenalkan Indonesia Raya pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1028.
BACA JUGA: Erick Thohir Lengser dari Presiden Inter Milan demi Jokowi
Namun, WR Soepratman tak pernah menyangka bahwa lagunya kelak menjadi kebanggaan nasional. "Hebatnya WR Soepratman sampai rela dipenjara demi menyosialisasikan lagu yang penuh semangat juang penuh cita-cita kemerdekaan itu," pungkasnya.(gwn/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Jokowi Menang, Erick Thohir Kenang Mike Tyson Kalah
Redaktur : Tim Redaksi