BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan bahwa tudingan tentang keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi di Bank Jabar Banten (BJB) hanyalah fitnah belaka. Karena merasa difitnag, gubernur yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu akan membawanya ke proses hukum.
"Kalau itu jelas-jelas fitnah dan tidak ada fakta apa-apa, tidak ada kerugian apa-apa sama sekali, tentu saya harus melakukan tindakan hukum kan," ujar pria yang akrab disapa Kang Aher itu Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/2).
Informasi kasus ini bergulir ketika peneliti Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun meminta Bank Indonesia (BI) lebih proaktif dalam mengawasi Bank Jabar Banten (BJB). Pasalnya, beberapa penyaluran kredit oleh bank milik Pemprov Jabar itu ditengarai dilakukan tidak dengan hati-hati.
Kasus dugaan korupsi akibat ketidakcermatan penyaluran kredit BJB kepada PT Alpindo Mitra Baja sebesar Rp 38,7 miliar itu kini sudah masuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, ada kasus lain di Bank Jabar yang kini ditangani Kejaksaan Agung, yakni terkait dugaan korupsipenyaluran kredit untuk PT Cipta Inti Parmindo.
Kasus itu bermula ketika PT Cipta Inti Parmindo mengajukan permohonan kredit pembiayaan sebesar Rp 76 miliar pada 2011 di BJB Cabang Surabaya. Tetapi plafon kredit yang dikucurkan BJB malah melambung lebih dari tiga kali lipat.
Dalam dokumen persetujuan kredit nomor 153/SBY-KOM/2011 tertulis kredit senilai Rp 250 miliar itu untuk membiayai proyek tahun 2011 yang pendanaannya diambil dari APBD dan APBN. Pemberian kredit ini diduga melanggar sejumlah aturan, termasuk dalam soal plafon kredit yang melonjak hingga tiga kali lipat dari yang diajukan perusahaan.
Direktur Utama PT Cipta Inti Yudi Setiawan menduga hal ini terjadi karena intervensi dari Aher. Saat dikonfirmasi kejanggalan itu Aher langsung membantah kerasnya. Ia mengaku tak tahu menahu urusan bank itu.
"Loh kalau kejanggalan kan bukan urusan saya, urusan bank. Apa urusannya dengan saya? Saya kan enggak ada urusan kalau ada kejanggalan. Urusannya Bank BJB dengan BI. BI yang menjadi kontrol, urusannya perdata atau pidana. Tahu apa saya soal kejanggalan? Saya bukan Dirut BJB, saya Gubernur Jawa Barat. Aneh juga," tegasnya.
Namun Aher belum memastikan waktu untuk melayangkan tuntutan terkait fitnah yang diterimanya. "Kita lihat nanti lah. Anda baca berita miring-miring kan, tidak jelas begitu. Itu sudah biasa kalau mau kampanye, saya juga terkena berita nikah siri di Jawa Barat," tuturnya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tugas Aceng Resmi Diserahkan Mendagri ke Agus
Redaktur : Tim Redaksi