Merasa Kedinginan di Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Bediding

Rabu, 07 Juli 2021 – 23:57 WIB
Ilustrasi BMKG. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - Masyarakat banyak yang mengeluhkan kondisi suhu tubuh terasa dingin dari biasanya pada malam hingga pagi hari. Padahal kondisi cuaca di Indonesia sedang musim kemarau. 

Salah satu warga Surabaya bernama Aries Aprilia (25) mengaku sampai pukul 08.00 WIB merasa kedinginan. 

BACA JUGA: Muncul Awan Berbentuk UFO, BMKG: Dampaknya Sangat Berbahaya

"Iya dingin dan enggak enak rasanya. Orang tua saya juga merasakan hal yang sama," ujar dia, Rabu (7/7).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa hal itu rutin terjadi setiap tahunnya. Suhu dingin yang dirasakan biasa disebut dengan istilah Bediding.

BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Potensi Hujan Lebat, Angin Kencang hingga Gelombang Tinggi

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto mengatakan bediding merupakan kondisi di mana pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. 

Hal itu adalah wajar dan normal terjadi di musim kemarau.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG, Warga Bogor dan Depok Tolong Waspada Malam Ini

"Jadi, terjadinya pada musim kemarau dan ketika tutupan awan sedikit pada malam hari, bahkan tidak ada sama sekali,” kata dia tertulis, Rabu (7/7).

Bediding rutin terjadi di Indonesia mulai Juni hingga Agustus. Teorinya energi yang menghangatkan permukaan bumi berasal dari gelombang panjang yang dipancarkan bumi. 

Apabila kondisi langit berawan, maka energi yang dipancarkan bumi ke angkasa sebagian akan terpantul ke bumi. 

"Kalau di langit tidak ada tutupan awan sama sekali, maka energi yang dipancarkan ke bumi akan lepas ke angkasa tanpa asa yang dipantulkan. Sehingga suhu udara akan semakin dingin," jelas dia. 

Selain itu, sambung Teguh, yang mempengaruhi suhu semakin dingin ialah masuknya musim dingin di Australia. 

"Penyebab lainnya lagi yaitu posisi matahari yang saat jbh berada di sisi utara Khatulistiwa," kata Teguh. (mcr12/jpnn) 


Redaktur : Adil
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler