jpnn.com - Mungkin Milea enggak akan bertemu Dilan kalau waktu itu tidak pindah ke Bandung. Di Kota Kembang itulah, mereka berdua dipertemukan. Nah, demi merayakan rilisnya film Dilan 1991, Minggu (24/2) Bandung merayakan Hari Dilan. Seharian warga kota tersebut diajak seru-seruan oleh para pemain filmnya.
--
BACA JUGA: Jelang Hari Dilan, Tiket Gala Premiere Film Dilan 1991 Sudah Sold Out
FILM Dilan 1991 bakal tayang di bioskop pada Kamis (28/2). Namun, warga Bandung heboh duluan. Teriakan mereka beradu dengan bunyi klakson sepeda motor.
Poster film Dilan 1991 tersebar di tepi jalan dan reklame. Mereka menyambut kedatangan Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) yang ’’pulang kampung’’.
BACA JUGA: Jelang Hari Dilan, 39 Baliho Film Dilan 1991 Kepung Wilayah Bandung
Penetapan Hari Dilan dilakukan pada 10 Februari lalu oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Rangkaiannya dimulai pukul 07.30 WIB. Para cast mengunjungi Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo.
Hadir pula Menteri Pariwisata Arief Yahya. ’’Adanya hari istimewa ini sebagai wujud dukungan saya terhadap Dilan 1991 dan industri kreatif,’’ ujar Kang Emil.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Deklarasikan 24 Februari Hari Dilan
Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya berfoto bersama dengan para pemain film Dilan 1991 di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Kesuksesan Dilan 1990 yang menjadi film terlaris 2018 mendongkrak popularitas Kota Bandung. Sebelumnya diumumkan, Bandung akan membangun Dilan Corner alias Sudut Film Dilan di kawasan Saparua.
BACA JUGA: Joko Anwar Dapat Ide Perempuan Tanah Jahanam dari Mimpi
Sebagai penanda, ada backdrop bergambar Dilan dan Milea yang sedang berboncengan di bawah guyuran hujan. Kehadiran Iqbaal dan Vanesha ke lokasi itu sontak menarik perhatian warga yang sedang berolahraga di sekitar GOR Saparua. Mereka langsung mengerumuni dua bintang utama film yang disutradarai Fajar Bustomi tersebut.
Iqbaal merasa senang dengan antusiasme pada Hari Dilan. Film yang dibintanginya ternyata punya dampak sebesar itu sampai dibuatkan sudut khusus di Bandung. ’’Semoga nanti banyak yang terinspirasi jadi penulis seperti Ayah Pidi (Pidi Baiq, penulis novel Dilan, Red),’’ katanya.
Kemeriahan terus berlangsung. Mengadaptasi adegan si pemimpin geng motor, Dilan, ada konvoi yang diikuti 1.000 pengendara motor, 200 sepeda kayuh, 8 mobil jip, dan 8 mobil bandros (mobil tur Kota Bandung tanpa jendela).
Rutenya dari depan Gedung Sate hingga Cihampelas Walk (Ciwalk). Iqbaal, Vanesha, dan para cast lainnya naik mobil bandros. Warga yang berjejer di sepanjang jalan yang dilalui pun dadah-dadah sambil memanggil-manggil nama mereka.
BACA JUGA: Gisel Pacari Mantan Kekasih Agnez Mo?
Pada Hari Dilan itu, para pemain mengunjungi lima titik jumpa fans untuk menyapa penggemar. Seluruh bioskop di Kota Bandung juga memutar Dilan 1991. Seluruh studio full.
Berdasar pantauan Jawa Pos, antrean panjang terjadi di sejumlah bioskop. Di XXI Ciwalk, serta lokasi skrining, nobar, dan jumpa fans, tiket di 10 studio dan 5 waktu pemutaran sold-out.
Dilan 1991 bakal menyoroti apa yang terjadi ketika Dilan dan Milea resmi berpacaran. Bukan cuma hal-hal manis, film akan penuh adegan sedih dan gemas karena jengkel. Rupanya, mereka sama dengan pasangan lain. Hubungannya tidak selalu berjalan mulus. Ada pertengkaran dan salah paham.
Melihat filmnya disambut antusias, bahkan sebelum resmi dirilis, sutradara Fajar Bustomi merasa terhormat. Kerja kerasnya menggarap Dilan 1991 bersama Pidi Baiq terbayar. Meski film pertama sukses melampaui angka 6 juta penonton, Fajar tak lantas menganggap enteng sekuel kali ini.
Karena konflik lebih kompleks, dia harus lebih cermat dalam mengarahkan pemain. Dia menyatakan terus berkoordinasi dengan Pidi agar film berjalan sesuai dengan kemauan sang penulis.
’’Kamera juga di-upgrade agar kualitas gambar lebih bagus. Semoga penonton bisa bahagia dengan filmnya,’’ tutur Fajar setelah acara nobar khusus media dan penggemar. (len/c14/jan)
Redaktur & Reporter : Soetomo