jpnn.com, JAKARTA - MERCEDEZ-Benz yang merupakan perusahaan otomotif asal Jerman kini lebih selektif dalam menerima bahan baku baterai mobil listriknya dan mungkin akan menghentikan pasokan dari negara-negara berisiko.
Selama ini, negara asal yang dipandang berisiko tinggi sengaja tidak dikecualikan sebagai sumber pasokan.
BACA JUGA: Mercedez-Benz Boyong 19 Jagoan di GIIAS 2017
Pendekatan yang diambil di sini bertujuan untuk memperbaiki situasi lokal bagi orang-orang yang bekerja di sana dan untuk memperkuat hak-hak mereka.
Dengan demikian, Mercedes-Benz AG mengikuti rekomendasi dari organisasi non-pemerintah, pemerintah dan kelompok kepentingan terkait lainnya untuk tidak menarik diri dari negara-negara berisiko tinggi.
BACA JUGA: Mercedez Benz Batik, Piyu Rogoh Kocek Rp1,5 M
Kini, Mercedes-Benz telah melakukan audit rantai pasokannya dan tunduk pada pedoman Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) dan hanya akan menerima kobalt dan lithium dari sumber bersertifikat.
" Kami telah mengaudit rantai pasokan untuk armada kendaraan listrik Mercedes-Benz sesuai dengan pedoman OECD," kata Markus Schafer, anggota dewan manajemen Daimler dan Mercedes-Benz AG.
BACA JUGA: Apple CarPlay Ada di Ferrari, Mercedez-Benz dan Volvo
" Sepanjang perjalanan kembali ke tambang, meskipun kami sendiri tidak mencari kobalt secara langsung," tambah Schafer.
" Berdasarkan wawasan yang diperoleh, kami akan menginstruksikan pemasok baterai kami hanya mendapatkan kobalt dan lithium dari lokasi penambangan bersertifikat di masa mendatang," jelas Schafer.
" Dengan ini, kami bahkan melangkah lebih jauh dan akan memastikan sumber kami berasal dari lokasi penambangan yang sesuai dengan standar penambangan 'Inisiatif untuk Jaminan Penambangan yang Bertanggung Jawab' (IRMA)," katanya dalam pernyataan resmi Mercedes-Benz, dikutip Jumat.
Di masa depan, Mercedes-Benz juga ingin menggunakan teknologi pasca-litium-ion dengan komposisi material baru untuk sepenuhnya menghilangkan material seperti kobalt.
Optimalisasi lebih lanjut dari daur ulang dan penerapannya di Mercedes-Benz juga merupakan bagian dari strategi baterai holistik.
" Aspirasi kami sangat jelas. Kami ingin produk kami hanya mengandung bahan baku yang telah ditambang dan diproduksi tanpa pelanggaran HAM," kata Renata Jungo Brüngger, anggota dewan manajemen Daimler AG dan Mercedes-Benz, yang bertanggung jawab atas urusan integritas dan hukum.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany