Merealisasikan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh

Oleh: Habib Aboe Bakar Al Habsy, Anggota MPR/DPR Fraksi PKS.

Selasa, 17 Agustus 2021 – 19:40 WIB
Anggota MPR/DPR Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy. Foto: Dokpri for JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Tema HUT RI ke 76 Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh memang cocok untuk saat ini. 

Namun tentunya ini perlu komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk mewujudkannya. 

BACA JUGA: Habib Aboe: Indonesia Harus Merdeka dari Pandemi Covid-19

Karena, di tengah pandemi ini memang banyak yang berguguran, baik jiwa, usaha maupun mental masyarakat.

Resilience atau ketangguhan tidak bisa diharapkan tumbuh alami, perlu adanya afirmatif action dari pemerintah. 

BACA JUGA: Habib Aboe Apresiasi Pembangunan Gedung Pelayanan BPKB Ditlantas Polda Kalsel

Sebagai contoh untuk mendapatkan herd immunity saja, kita harus melakukan vaksinasi pada 70 persen masyarakat, tidak bisa dibiarkan secara alami. 

Sehingga akan tercapai kekebalan kelompok atau ketangguhan secara fisik dalam hal imunitas terhadap Covid-19.

BACA JUGA: Mbak Puan: Greysia/Apriyani, Kalian Perempuan Tangguh Indonesia!

Tentunya, ketangguhan dalam bidang ekonomi juga perlu ada dorongan dari pemerintah. 

Misalkan saja, bantuan sembilan bahan pokok (sembako) untuk mereka yang terdampak Covid-19, janganlah menggunakan beras impor ataupun gula impor. 

Kita gunakan produk dalam negeri, sehingga para petani bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. 

Tentunya, pemakaian produk dalam negeri untuk bansos juga akan membawa efek berantai untuk para buruh tani, para kuli hingga pada pedagang. 

Kebijakan yang demikian akan menumbuhkan ketangguhan secara langsung di tengah masyarakat.

Apabila kita ingin Indonesia tumbuh, tentunya kita harus kelola ekonomi ini dengan baik. 

Perlu ada langkah afirmatif dari pemerintah agar konsumsi rumah tangga terus berjalan. 

Sebab, konsumsi rumah tangga berperan sebesar 54 persen terhadap perekonomian nasional.

Tentu pemerintah perlu mengantisipasi efek samping dari PPKM yang terus diperpanjang. 

Sebab, perpanjangan ini berdampak langsung pada pendapatan masyarakat, yang tentunya berpengaruh pada tingkat konsumsi rumah tangga. 

Ujungnya tentu pertumbuhan ekonomi akan terganggu.

Langkah improvisasi new normal pada sektor usaha harus diambil pemerintah.

Hal ini untuk menjamin agar masyarakat terus berpendapatan. 

Sehingga konsumsi rumah tangga akan berjalan lancar. 

Serta memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan perekonomian nasional.

Berbagai bantuan dan insentif harus tetap diberikan oleh pemerintah. 

Selain bantuan sosial, pemerintah bisa meringankan beban rakyat melalui insentif di bidang perpajakan. 

Misalkan saja dengan menggratiskan pajak kendaraan roda dua. 

Jangan sampai masyarakat yang sedang kesusahan mengumpulkan uang, harus terbebani dengan pajak tahunan motor.

Insentif lain yang bisa diberikan adalah dengan menaikkan PTKP, misalkan saja dipatok 8 jutaan. 

Sehingga penghasilan masyarakat kelas menengah bawah tidak dikurangi pajak penghasilan lagi. 

Tentu ini akan sangat membantu masyarakat untuk ‘Tangguh’ dan ‘Tumbuh’ di era pandemi seperti sekarang. (***)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler