Merespons Pelantikan Pimpinan Otorita IKN, Tokoh Adat: Kami Jangan Dijadikan Penonton

Jumat, 11 Maret 2022 – 22:31 WIB
Presiden Jokowi berdialog dengan sejumlah tokoh adat Kaltim di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Senin (31/1). Para tokoh adat se-Kalimantan berharap masyarakatnya bisa mengisi posisi strategis dalam Badan Otorita IKN Nasional. Foto: ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - Tokoh masyarakat adat se-Kalimantan menanggapi dilantiknya Bambang Susantono sebagai kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Dhony Rahajoe sebagai wakilnya mendapatkan tanggapan dari para tokoh masyarakat adat se-Kalimantan.

Para tokoh adat yang tergabung dalam forum Maklumat Rakyat Kalimantan berharap adanya wakil masyarakat lokal di dalam Badan Otorita IKN Nusantara.

BACA JUGA: Elektabilitas Masih Tinggi, Jokowi Berpeluang Terpilih Lagi jadi Presiden

Masyarakat Kalimantan dinilai perlu terlibat dalam Badan Otorita IKN Nusantara.

Mereka meminta masyarakat Kalimantan jangan hanya dijadikan penonton saat pembangunan IKN Nusantara dimulai.

BACA JUGA: Presiden Sambangi IKN Nusantara Selama Tiga Hari, Berikut Agendanya

Pernyataan tersebut ditegaskan seluruh para tokoh pemangku adat di Kalimantan saat menghadiri rembuk bersama dan dihadiri pihak Kesultanan Banjar, Kesultanan Kutai, Kesultanan Paser, dan Dewan Adat Dayak Kalimantan pada Kamis (10/3) kemarin.

"Pertemuan tersebut berlangsung setelah presiden melantik kepala dan wakil kepala otorita IKN Nusantara," terang Awang Yakub perwakilan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ketika dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (11/3) siang.

BACA JUGA: Masjid At-Thohir Diresmikan Jokowi, Gus Miftah: Erick Thohir Generasi Saleh

Awang mengungkapkan, sempat ada rasa kecewa ketika mengetahui tidak adanya wakil masyarakat Kaltim yang menjabat di posisi kepala ataupun wakil kepala otorita IKN Nusantara.

"Kami legawa karena sudah menjadi keputusan dan hak prerogatif presiden. Kami berharap ada wakil masyarakat Kalimantan di dalam badan otorita. Misalnya, posisi sekretaris atau deputi," terangnya.

Maklumat Rakyat Kalimantan meminta Presiden Jokowi serta DPR untuk memperhatikan putra-putri Kalimantan untuk mengisi posisi strategis di Badan Otonom IKN Nusantara.

Keputusan pemerintah melantik kepala dan wakil kepala otorita IKN Nusantara yang dijabat Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe terkesan tidak mempertimbangkan aspirasi dan suara masyarakat Kalimantan itu.

"Hasil dari Maklumat Rakyat Kalimantan berkaitan IKN Nusantara di Kaltim sangat penting dan strategis. Demi tidak hanya menjaga kesinambungan eksistensi proyek IKN Nusantara, tetapi juga terpenuhinya jalan kebudayaan dan kearifan tanah Borneo menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan IKN ini," paparnya.

Karena itu, para tokoh adat Kalimantan tersebut meminta agar pembangunan IKN Nusantara wajib melibatkan putra-putri terbaik Kalimantan.

"Artinya, mengharamkan putra-putri Kalimantan sekedar menjadi penonton. Kami khawatir apabila posisi strategis otorita IKN Nusantara tidak diberikan kepada tenaga ahli dan para profesional putra-putri Kalimantan," kata Awang.

"Pengimplementasian pembangunan IKN Nusantara berada pada tahap awal yang tidak kondusif. Artinya, tahap awal ini memberikan dampak psikologis sosial yang buruk bagi masyarakat dan warga Kalimantan," ujarnya.

Awang menjelaskan, semestinya pada tahap awal pembangunan dan pembentukan Badan Otorita IKN Nusantara, ada simbol penting kedaerahan, perwajahan, dan estetika budaya Kalimantan.

"Melalui IKN Nusantara ini, lebih diutamakan realisasinya, khususnya menyangkut terpenuhinya peran strategis putra-putri Kalimantan dalam pembangunan IKN Nusantara,'' tandasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bambang-Dhony Pimpin IKN Nusantara, Puan Singgung Rekam Jejak


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Arditya Abdul Aziz, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler