JAKARTA - Mulai beralihnya penderita jantung ke generasi muda, oleh kalangan ahli penyakit jantung disebut-sebut dipicu oleh kebiasaan merokok. Ditambah lagi pola hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan tidak sehat dan waktu tidur yang kurang.
"Kami sangat tercengang dengan survei terbaru tentang penderita jantung koroner. Sekarang sudah menyerah usia 35-40 tahun. Dan yang terbaru malah ada yang masih 27 tahun," ungkap Santoso Karo-karo, dokter ahli penyakit jantung di Yayasan Jantung Indonesia saat peluncuran alat pengukur detak jantung (ECG) genggam di Puri Denpasar Hotel, Jumat (15/3).
Umumnya, para penderita muda tersebut terkena serangan hanya pada satu pemburuh darah saja tapi efeknya mematikan. Santoso menyebut, rokok lah yang menjadi biang dari timbulnya penyakit jantung.
"Yang muda-muda, jauhilah rokok. Jantung bukan lagi penyakit orang tua, tapi sekarang sudah menyerang kalangan muda. Apalagi kalau anak mudanya aktivitasnya super padat dan pola hidupnya tidak sehat," ujarnya.
Dengan adanya alat deteksi jantung (ECG) mobile, tambahnya, dapat memungkinkan masyarakat mengetahui apakah jantungnya sehat atau tidak. Untuk mengetahui gejala dini penyakit jantung, dada terasa perih dan agak sesak napas. Gejala ini seringkali disalahartikan oleh masyarakat yang berpikir hanya masuk angin.
"Alat pengukur detak jantung ini ditaruh di kantong dan akan mendeteksi normal atau tidak. Kalau tidak normal, penderita akan disarankan untuk ke rumah sakit terdekat sebelum dibawa ke rumah sakit Yayasan Jantung Indonesia," terangnya.
Sayangnya untuk mendapatkan alat deteksi ini harus merogoh kocek yang dalam karena harganya Rp 9,9 juta.(esy/jpnn)
"Kami sangat tercengang dengan survei terbaru tentang penderita jantung koroner. Sekarang sudah menyerah usia 35-40 tahun. Dan yang terbaru malah ada yang masih 27 tahun," ungkap Santoso Karo-karo, dokter ahli penyakit jantung di Yayasan Jantung Indonesia saat peluncuran alat pengukur detak jantung (ECG) genggam di Puri Denpasar Hotel, Jumat (15/3).
Umumnya, para penderita muda tersebut terkena serangan hanya pada satu pemburuh darah saja tapi efeknya mematikan. Santoso menyebut, rokok lah yang menjadi biang dari timbulnya penyakit jantung.
"Yang muda-muda, jauhilah rokok. Jantung bukan lagi penyakit orang tua, tapi sekarang sudah menyerang kalangan muda. Apalagi kalau anak mudanya aktivitasnya super padat dan pola hidupnya tidak sehat," ujarnya.
Dengan adanya alat deteksi jantung (ECG) mobile, tambahnya, dapat memungkinkan masyarakat mengetahui apakah jantungnya sehat atau tidak. Untuk mengetahui gejala dini penyakit jantung, dada terasa perih dan agak sesak napas. Gejala ini seringkali disalahartikan oleh masyarakat yang berpikir hanya masuk angin.
"Alat pengukur detak jantung ini ditaruh di kantong dan akan mendeteksi normal atau tidak. Kalau tidak normal, penderita akan disarankan untuk ke rumah sakit terdekat sebelum dibawa ke rumah sakit Yayasan Jantung Indonesia," terangnya.
Sayangnya untuk mendapatkan alat deteksi ini harus merogoh kocek yang dalam karena harganya Rp 9,9 juta.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes Keaslian dengan Digigit
Redaktur : Tim Redaksi