Merokok Dilarang, Penderita Asma Berkurang

Selasa, 22 Januari 2013 – 13:27 WIB
LONDON - Laporan penelitian di Inggris mengatakan telah terjadi penurunan jumlah anak-anak penderita asma parah yang dirujuk ke rumah sakit setelah aturan larangan rokok diterapkan di Inggris. Kajian yang dilakukan peneliti dari Imperial College di London menunjukan ada penurunan sebesar 12 persen di tahun pertama setelah aturan larangan merokok di ruang publik tertutup diterapkan.

Mereka juga mengatakan ada sejumlah bukti yang menunjukan orang kemudian secara sadar juga menerapkan aturan serupa di rumah mereka. Lembaga Asthma UK mengatakan temuan dari penelitian ini sangat membesarkan hati.

Dalam kajiannya para peneliti mengkaji data yang dimiliki Layanan Kesehatan Nasional, NHS pada 2002. Para peneliti yang menuliskan hasil penelitian mereka dalam jurnal Paediatrics menyebut jumlah anak-anak yang dibawa ke rumah sakit karena menderita asma parah meningkat diatas dua persen per tahun sebelum aturan pembatasan bagi perokok diperkenalkan pada 2007 lalu.

Menurut laman BBC (21/1), dengan hasil tersebut mereka kemudian menghitung adanya penurunan angka perawatan pada 12 bulan berikutnya yang menunjukan adanya penurunan hingga 12 persen dan kemudian tiga persen setiap dua tahun berikutnya. Ini berarti dalam tiga tahun jumlahnya akan setara dengan sekitar 6800 kasus perawatan di rumah sakit.

Penurunan ini menurut laporan tersebut terlihat dikalangan anak-anak baik perempuan maupun laki-laki dengan berbagai usia dan latar belakang ekonomi dan linkungan rumah tangga yang berbeda yang tinggal di kota maupun di kawasan pinggiran.

Ketua tim penelitian, Prof Christopher Millet mengatakan undang-undang ini memberikan dampak yang tidak terduga namun menimbulkan perubahan perilaku masyarakat yang sangat menggembirakan.

"Kami pikir ini terjadi karena orang menerapkan aturan larangan merokok di rumah ketika undang-undang larangan merokok disahkan dan juga karena mereka melihat manfaat dari penerapan aturan semacam ini saat berlaku di tempat umum seperti restoran lalu mereka memutuskan turut melakukannya di rumah," kata Millet.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susah Tidur Mengundang Stroke

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler