Distric Manager Merpati Surabaya Agus Puryono mengatakan telah menambah frekuensi untuk rute tersebut menjadi dua kali dalam sehari. Tambahan itu berlangsung sejak satu bulan terakhir. "Saat frekuensi masih satu kali, load faktornya cukup tinggi, yakni mencapai 90 persen. Sedangkan, tambahan satu frekuensi penerbangan, load factor sudah mencapai 80 persen," katanya saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos, Kamis (13/12)
Menurut ia, potensi kawasan Indonesia Timur tidak hanya sampai Sulawesi. Bahkan, penerbangan lanjutan dari Makassar ke Timika cukup tinggi. "Terutama kalangan pekerja, mereka rata-rata berasal dari Surabaya dan sekitarnya," ungkapnya. Untuk itu, jam penerbangan disesuaikan sehingga dapat mengangkut penumpang dari Surabaya.
Selain potensi penumpang, rute ke kawasan Indonesia Timur juga prospektif untuk kargo. Dijelaskan, pengiriman kargo dari Kendari ke Surabaya seperti makanan berupa kacang mete. Sedangkan, rute sebaliknya dari Surabaya ke Kendari merupakan produksi manufaktur seperti garmen. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaring Nasabah, Danamon Gandeng Mall
Redaktur : Tim Redaksi