JAKARTA - Kepala Humas Merpati Akhmad Zulfikri menolak bila pihaknya dikatakan sengaja menelantarkan penumpang dari Selayar ke Makassar. Menurutnya tidak terangkutnya semua penumpang semata-mata demi keselamatan.
"Tidak diangkutnya seluruh penumpang karena wet runway landasan basah, untuk itu kita mementingkan safety first terlebih dulu," papar pria bersapaan Fikri ini saat dihubungi JPNN, Senin (1/7).
Fikri juga meluruskan data penumpang yang terangkut, dari 40 penumpang, pihaknya telah menerbangkan 26 penumpang. Sementara untuk penumpang yang tidak terangkut, Merpati akan bertanggungjawab.
"Mengenai ganti rugi, itu tergantung penumpang, kalau mau di refund (kembalikan uang) kita akan lakukan, kalau mau di re-schedule (jadwal penerbangan ulang) juga bisa," terangnya.
Fikri juga menegaskan bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan ataupun mengutamakan penumpang berdasarkan jabatan. "Kami tidak melihat itu, kita lakukan itu karena berdasarkan unsur keselamatan," tutur Fikri.
Sebelumnya, Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Intje Langke menyesalkan sikap maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Dengan alasan cuaca, Merpati membatalkan sepihak dengan calon penumpangnya.
Intje mengatakan, dengan keputusan ini beberapa calon penumpang Merpati terlantar, meskipun mereka sudah terdaftar boarding yang akan memberankatkan dari Selayar ke Makassar.
"Kok bisa terdaftar boarding 40 penumpang, namun yang diangkut tidak sampai setengah dengan alasan cuaca," kata Intje seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Senin (1/7).
Dijelaskan Intje, ada 26 dari 40 calon penumpang yang gagal berangkat. Sisanya, 14 orang jadi diterbangkan.
Dia sendiri jadi berangkat karena masuk dalam penumpang yang diprioritaskan, termasuk beberapa pejabat daerah lainnya. Mereka adalah Bupati Selayar, Syahrir Wahab, Ketua DPRD Selayar, Hasanuddin Chaer. (chi/jpnn)
"Tidak diangkutnya seluruh penumpang karena wet runway landasan basah, untuk itu kita mementingkan safety first terlebih dulu," papar pria bersapaan Fikri ini saat dihubungi JPNN, Senin (1/7).
Fikri juga meluruskan data penumpang yang terangkut, dari 40 penumpang, pihaknya telah menerbangkan 26 penumpang. Sementara untuk penumpang yang tidak terangkut, Merpati akan bertanggungjawab.
"Mengenai ganti rugi, itu tergantung penumpang, kalau mau di refund (kembalikan uang) kita akan lakukan, kalau mau di re-schedule (jadwal penerbangan ulang) juga bisa," terangnya.
Fikri juga menegaskan bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan ataupun mengutamakan penumpang berdasarkan jabatan. "Kami tidak melihat itu, kita lakukan itu karena berdasarkan unsur keselamatan," tutur Fikri.
Sebelumnya, Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Intje Langke menyesalkan sikap maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Dengan alasan cuaca, Merpati membatalkan sepihak dengan calon penumpangnya.
Intje mengatakan, dengan keputusan ini beberapa calon penumpang Merpati terlantar, meskipun mereka sudah terdaftar boarding yang akan memberankatkan dari Selayar ke Makassar.
"Kok bisa terdaftar boarding 40 penumpang, namun yang diangkut tidak sampai setengah dengan alasan cuaca," kata Intje seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Senin (1/7).
Dijelaskan Intje, ada 26 dari 40 calon penumpang yang gagal berangkat. Sisanya, 14 orang jadi diterbangkan.
Dia sendiri jadi berangkat karena masuk dalam penumpang yang diprioritaskan, termasuk beberapa pejabat daerah lainnya. Mereka adalah Bupati Selayar, Syahrir Wahab, Ketua DPRD Selayar, Hasanuddin Chaer. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Terlantarkan Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi