jpnn.com - Masalah keuangan harus memaksa Ford mengambil langkah pahit dengan rencana pemangkasan sekitar 7.000 karyawan level menengah.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh Ford, sebagai upaya menghemat biaya operasional hingga USD 600 juta guna menyelamatkan kinerja keuangan perusahaan.
BACA JUGA: Ford Mustang 2020 dengan Kilau Retro, Gemesin!
BACA JUGA: Merugi, Ford Setop Produksi Truk
Dalam prosesnya, Ford akan merumahkan 2.400 karyawan di wilayah operasional Amerika Utara dan penawaran pensiun dini kepada 1.500 pekerja.
BACA JUGA: Merugi, Ford Setop Produksi Truk
Sisanya, Ford menargetkan pemangkasan secara total bisa selesai pada akhir Agustus akan datang.
Kinerja keuangan perusahaan yang terus merosot diakibatkan dari penurunan penjualan kendaraan Ford di beberapa benua, baik Eropa, Amerika hingga Asia. Ekonomi global yang fluktuatif juga turut mendorong pelemahan kinerja Ford.
BACA JUGA: Ford Mulai Rancang Mobil ke dalam Teknologi VRWW
Sebelumnya, Ford sudah berupaya merestrukturisasi bisnisnya, terutama penutupan sejumlah pabrik di beberapa negara, tetapi tidak lantas membuahkan hasil positif.
Menurut analis senior Cox Automotive, Michelle Krebs, bahwa tidak hanya Ford yang mengalami kondisi buruk seperti ini. Merek kompatriotnya, General Motors (GM) sudah lebih dahulu tergopoh-gopoh begitu juga industri otomotif lainnya.
"Hampir seluruhnya mengalami kesulitan. Fokusnya, mereka harus segera mencari penyebab kerugian yang dialami dan terpenting merumuskan strategi untuk masa depan," imbuh Michelle. (mg8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senja Kala Manufaktur Otomotif Amerika Serikat, Tesla, GM dan Ford
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha