Mesin Rusak, Pesawat Militer Yaman Jatuh

Kamis, 22 November 2012 – 08:10 WIB
SANA’A – Musibah menimpa sebuah pesawat militer Yaman kemarin (21/11). Pesawat jenis Antonov tersebut mengalami kerusakan mesin dan jatuh saat akan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional El Rahaba, Kota Sana’a, Rabu (21/11). Seluruh awak pesawat yang berjumlah 10 orang dilaporkan tewas dalam insiden itu.

’’Karena mengalami masalah teknis, pesawat militer jenis Antonov terjatuh. Seorang pilot dan sembilan tentara tewas,’’ kata jubir Kementerian Pertahanan Yaman dalam pernyataan resminya kemarin. Lima di antara korban tewas berpangkat perwira.

Pesawat tersebut terjatuh di areal kosong di kawasan Al-Hassaba, utara Kota Sana’a. Lokasinya berdekatan dengan pasar yang saat ini sudah tidak digunakan lagi. Sejumlah bangunan bekas kios pedagang pun rusak dan terbakar. Fotografer Agence France-Presse yang berada di lokasi melihat tiga jenazah tergeletak di lokasi tersebut.

Sumber di kalangan bandara menuturkan bahwa pesawat itu jatuh ketika berusaha mendarat di pangkalan militer dekat Bandara El Rahaba. ’’Pesawat militer tersebut sedang berlatih dan mencoba untuk melakukan pendaratan darurat setelah mesinnya rusak. Namun, pendaratan itu gagal dan pesawat jatuh di Al-Hassaba,’’ terang sumber tersebut. Dia memastikan tidak ada indikasi sabotase dalan kecelakaan tersebut.

Seorang warga mengaku mendengar tiga suara ledakan saat pesawat menghantam tanah. Lalu, muncul gumpalan api dan asap. Pesawat buatan Rusia itu hancur berkeping-keping. Badan pesawat sama sekali tidak tersisa. Petugas pemadam dan ambulans tiba di lokasi tidak lama kemudian. Sejumlah helikopter militer juga berputar-putar di angkasa.

Ini bukan kali pertama pesawat milik militer Yaman mengalami musibah. Sebelumnya, kecelakaan pesawat di Yaman juga terjadi Oktober tahun lalu. Saat itu, pesawat militer jenis Antonov terjatuh ketika hendak mendarat di pangkalan udara Al-Anad, selatan Yaman. Empat orang tewas dalam insiden tersebut.

Yaman menghadapi tantangan dengan meningkatnya perlawanan kelompok Al Qaeda pasca-lengsernya rezim otoriter Presiden Ali Abdullah Saleh lewat revolusi rakyat tahun lalu. Amerika Serikat (AS) pun menganggap Yaman menjadi salah satu lokasi nyaman bagi jaringan Al Qaeda.

Karena itu, militer Yaman terus melancarkan berbagai operasi secara luas untuk memberantas Al Qaeda sejak tahun lalu. Pemerintah Yaman bertekad untuk mengusir kelompok militan dari basis mereka di selatan negara itu.

Wilayah tersebut direbut kelompok militan ketika pecah revolusi. Sejak saat itu, Al Qaeda dituduh berada di balik serangkaian serangan bom bunuh diri dan pembunuhan yang menarget para petinggi militer dan intelijen Yaman. (AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereta Api Cokelat Raksasa Masuk Rekor Dunia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler