Mesir Klaim Pelaku Teror di Masjid Ar Raudhah Sudah Dihabisi

Senin, 27 November 2017 – 11:10 WIB
Mesir berduka. Sebuah serangan bom yang diledakkan di Masjid Ar-Raudhah di Bir al-Abed, yang ada di kota El-Arish, Sinai, Mesir menewaskan 184 orang. Tampak korban penyerangan yang mendapat perawatan. Fofo Europanpress

jpnn.com, KAIRO - Masa berkabung nasional Mesir pascaserangan maut di Masjid Ar Raudhah, Kota Bir al-Abed, Provinsi Sinai Utara, berakhir hari ini, Senin (27/11). Jumlah korban tewas akibat ledakan bom dan aksi penembakan itu menjadi 305 orang.

Jumat malam militer Mesir membalas serangan tersebut dengan menggempur sarang militan yang berada di Semenanjung Sinai. Saksi menyebut pelaku teror membawa bendera ISIS saat beraksi.

BACA JUGA: PPP: Teror Bom di Mesir Sama Sekali Tak Terkait dengan Islam

Sementara itu,Presiden Abdel-Fattah El Sisi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan para pelaku serangan mematikan itu melenggang begitu saja.

’’Kami akan mengerahkan segala kekuatan untuk membalas serangan tersebut,’’ tandas pemimpin 63 tahun itu.

BACA JUGA: Pelaku Teror di Masjid Mesir Bawa Bendera ISIS

Hanya beberapa jam setelah teror bom terjadi, militer melancarkan serangan ke sejumlah lokasi yang diyakini menjadi sarang militan.

Kemarin, Minggu (26/7), militer Mesir mengklaim bahwa aksi mereka berhasil menewaskan para pelaku serangan maut di masjid yang identik dengan kaum sufi tersebut.

BACA JUGA: Ustaz Jazuli Sebut Pengeboman Masjid di Mesir Sangat Biadab

Kendati demikian, aksi antiteror masih berlanjut. Pemerintah terus berusaha mengungkap kelompok radikal mana yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juga mencari tahu motif di balik serangan tersebut.

Sabtu (25/11) Sisi memerintahkan pembangunan monumen di lokasi kejadian untuk mengenang insiden berdarah yang merupakan serangan paling mematikan di Mesir sepanjang 2017 itu.

Sisi yang langsung menggelar rapat darurat dengan para pejabat keamanan Mesir pun membatalkan rencana kunjungannya ke Oman yang dijadwalkan pekan ini.

Sementara itu, indikasi bahwa ISIS berada di balik serangan Jumat menguat saat sejumlah saksi mata mengaku melihat panji-panji militan radikal tersebut diusung oleh pelaku.

’’Pelaku berjumlah 25–30 orang. Beberapa di antara mereka mengenakan penutup wajah. Mereka yang tidak memakai penutup wajah memperlihatkan berewok dan janggut panjang. Salah seorang di antara mereka membawa bendera ISIS,’’ kata Nabil Sadeq, jaksa pemerintah. (AP/Reuters/BBC/hep/c4/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Saya Mengutuk Keras Serangan di Mesir


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler