jpnn.com, PAPUA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menceritakan pengalaman kunjungannya ke PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua, Rabu (4/3). Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengaku tetap mengunjungi PT Freeport di akhir-akhir kunjungannya, meskipun ada peristiwa penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Tadi pagi kami berangkat ke Freeport dengan mengendarai kendaraan lapis baja karena faktor keamanan. Walau tadi malam pihak keamanan merekomendasikan untuk menunda, tetapi kami pimpinan sepakat untuk meneruskan rencana perjalanan tersebut menuju Freeport," kata Bamsoet di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Rabu (4/3).
BACA JUGA: Bamsoet Sebut Freeport Indonesia Bisa Hasilkan 1,8 Miliar Ton Emas
Politikus Golkar itu menyatakan pihaknya tidak boleh kalah meski ada ancaman dari gerakan sipil bersenjata itu. Hal ini menunjukkan bahwa MPR RI siap menyatukan sejumlah anak bangsa di Papua.
"Menurut saya, kami semua sedang berusaha untuk merangkul mereka karena mereka anak-anak kami, anak-anak Papua yang harus kami rangkul untuk membangun Papua secara bersama-sama," jelas dia.
BACA JUGA: Tinjau Persiapan PON XX, Bamsoet: Dahsyat dan Luar Biasa
Dia menerangkan, kunjungannya ke tambang Grasberg Freeport memakan waktu selama dua jam lebih. Setelah itu, Bamsoet diajak turun ke kedalaman 1.760 meter ke dalam perut bumi.
"Dan kami lihat cukup luar biasa pembuatan terowongan-terowongan tambang yang kalau digabung dengan berbagai terowongan yang ada, yang kami lihat ada empat titik penambangan kurang lebih hampir 700 km," kata dia.
BACA JUGA: Bamsoet Akan Dorong Pemerintah Tetap Kucurkan Dana Otsus Papua
Dia juga melihat Freeport Indonesia tidak hanya membangun tambang di perut bumi itu. Masjid dan gereja pun dibangun untuk para pekerja.
"Jadi memang sangat luarbiasa, kami tadi juga mengunjungi ada dua bangunan ibadah masjid dan gereja di bawah kedalaman 1.760 meter," kata dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga