jpnn.com, KAMBOJA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta negara ASEAN tetap berhati-hati meski kawasan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik.
Menurut dia, meskipun perekonomian di ASEAN tetap positif saat dunia tengah dilanda gelombang krisis, kawasan harus tetap waspada.
BACA JUGA: Di Hadapan Pemimpin dan Parlemen Negara ASEAN, Jokowi Ingin Tak Ada Perang di Kawasan
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat berbicara dalam pertemuan pemimpin kawasan tersebut dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamis (10/11).
“Total GDP ASEAN masih di atas USD 3 triliun dan ASEAN ekonomi terbesar kelima dunia. Dalam situasi guncangan finansial ini, tentu kita semua harus waspada. Kemitraan dunia usaha dan pemerintah harus makin diperkuat. Sektor swasta memiliki peran sangat penting,” ungkap Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Ditanya Soal Kemungkinan Dapat Dukungan Jokowi, Prabowo Bilang Amin, Lalu Tersenyum
Untuk jangka pendek, eks gubernur DKI Jakarta itu mendorong untuk memperkuat resiliensi ekonomi ASEAN.
Hal ini memerlukan countermeasures dan kebijakan makroprudensial pemerintah yang adaptif untuk stabilkan keuangan dan stimulasi pergerakan ekonomi.
BACA JUGA: Kapolri Diharapkan Tegas soal Kabareskrim, Ingat Arahan Jokowi!
"Sektor swasta juga harus forward looking, artinya cermat melihat krisis, berhati-hati, tetapi bergerak cepat untuk adaptasi. Kecepatan dan ketepatan beradaptasi jadi kunci resiliensi ekonomi ASEAN,” ucap Presiden Jokowi.
Sementara itu untuk jangka panjang, Presiden Jokowi menekankan pentingnya peningkatan daya saing ASEAN dimana kuncinya adalah inovasi.
“Inovasi pastikan kita kompetitif di masa depan. Ekonomi digital dan ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN. Ekonomi digital mampu tingkatkan produktivitas dan perluas akses pasar, sementara ekonomi hijau pastikan ASEAN terus tumbuh dan berkelanjutan,” jelas presiden.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga mengemukakan pentingnya sektor UMKM bagi perekonomian ASEAN.
Ada lebih dari 90 persen dunia usaha di kawasan adalah UMKM. Dia menyampaikan Indonesia memiliki 65 juta UMKM.
“Kemajuan UMKM sangat berdampak pada ekonomi ASEAN, untuk itu sinergi kita menjadi sangat krusial untuk makin diperkokoh,” ujar Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pahlawan, Prabowo Bertemu Pendukung Jokowi, Ini yang Dibahas
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga