jpnn.com, DUBAI - Meski masih mempertahankan hubungan erat dengan Rusia, Uni Emirat Arab mengeklaim masih peduli kepada jutaan warga Ukraina yang jadi korban perang.
Kepedulian itu dibuktikan dengan mengirim 27 ton makanan dan pasokan medis kepada korban invasi Rusia yang kini mengungsi di Polandia.
BACA JUGA: Rusia Jatuhkan Sanksi Terhadap 121 Warga Australia, Termasuk Wartawan
Seperti dikutip kantor berita UEA, WAM pada Sabtu, pengiriman bantuan itu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan oleh UEA untuk membantu meringankan dampak dari krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh para warga dan pengungsi Ukraina.
Terkait hal itu, Duta Besar UEA untuk Ukraina Salem Ahmed Al Kaabi menegaskan keinginan UEA untuk berkontribusi pada upaya bantuan kemanusiaan, dan untuk mendukung serta membantu pengungsi Ukraina.
BACA JUGA: Mahkamah Internasional Kebobolan, Agen Rusia Menyusup Pakai Identitas Palsu
Langkah itu mengikuti keyakinan kepemimpinan UEA dalam solidaritas kemanusiaan dan nilai-nilai serta prinsip-prinsip untuk mendukung semua orang di dunia, dengan berdiri di samping mereka dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan mengurangi penderitaan mereka, kata Pemerintah UEA seperti dikutip WAM.
Sejak awal krisis di Ukraina, UEA telah mengirim enam pesawat ke Polandia dan Moldova, membawa 156 ton makanan dan bantuan medis serta ambulans, sebagai bagian dari donasi yang telah diumumkan sebesar 18,3 juta Dirham Uni Emirat Arab (sekitar Rp 73,92 miliar).
BACA JUGA: Sufmi Dasco Sambut Hangat Dubes dan Ulama Rusia
Bantuan tersebut sebagai tanggapan terhadap Permohonan Cepat Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan, dan untuk Rencana Tanggap Pengungsi Regional.
Kota Kemanusiaan Internasional Dubai (IHC), bekerja sama dengan sejumlah organisasi internasional di kota itu, mengirim 124 ton bantuan kemanusiaan, termasuk persediaan kebutuhan sehari-hari dan peralatan tempat tinggal.
Uni Emirat Arab (UEA) adalah salah satu negara yang tidak menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia terkait aksi negara itu menginvasi Ukraina.
Saat jutaan warga Ukraina jadi korban kebiadaban perang, negara Timur Tengah itu justru membantu Rusia bertahan dari tekanan sanksi Amerika Serikat cs dengan mempererat kerja sama ekonomi, terutama di sektor migas. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif