jpnn.com, PROBOLINGGO - "Saya mewakili Gus Muhaimin Iskandar, yang semestinya hadir dan bertemu masyakarat Probolinggo, memohon maaf. Karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, dia tak bisa datang dan menugaskan saya untuk menghadiri."
Itu kata kakak Gus Muhaimin, Abdul Halim Iskandar di depan para para habaib, kiai dan ribuan warga dari berbagai daerah yang berkumpul di Stadion Banyuangga, Kota Probolinggo Jawa Timur pada Rabu (29/6) malam.
BACA JUGA: Gus Jazil: PKB-Gerindra Makin Dekat, Poster Prabowo-Muhaimin Sudah Ada di Angkot
Semua berkumpul di sana mendoakan Muhaimin Iskandar menjadi Presiden RI 2024-2029
Menurut Halim, Gus Muhaimin juga mengirim salam.
BACA JUGA: Menteri Halim Iskandar Surati Kepala Desa dan Pendamping Desa, Begini Isinya
"Gus Muhaimin menyampaikan salam takzim kepada panjenengan semua, baik yang hadir dan tidak hadir," katanya.
Halim kemudian berbicara tentang sosok Gus Muhaimin, adiknya itu.
BACA JUGA: Mendes Abdul Halim Iskandar Sebut Bojongkulur Embrio Desa Surga
"Dia kader Nahdlatul Ulama yang akan bertanggung jawab mempercepat kemajuan bangsa Indonesia. Saya mewakili Gus Muhaimin, memohon doa dan dukungannya. Ini juga permintaan dari para kiai, ibu nyai, dan keluarga besar NU. Gus Muhaimin diharapkan (jadi presiden) di 2024," tutur Halim.
Abdul Halim Iskandar adalah adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Halim memulai karier politiknya sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang, dan kemudian menjadi Ketua DPW PKB Jatim.
Dia menghabiskan masa kecilnya di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar Jombang, Jawa Timur.
Halim menempuh pendidikan formal di MI, MTs dan MAN Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang dan melanjutkan pendidikan ke Universitas Negeri Yogyakarta.
Setelah menyandang S1, dia melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Malang pada jurusan Manajemen Pendidikan.
Halim juga pernah menjadi guru BP di MAN Manbaul Maarif Denanyar, Jombang, Kepala SMK Sultan Agung Tebuireng, serta dosen di Institut Keislaman Hasyim Asy`ari. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan