Mewujudkan Pembangunan Nasional Dibutuhkan Ide dan Gagasan dari Pemuda

Kamis, 01 Agustus 2019 – 17:17 WIB
Diskusi publik Rumah Milenial Indonesia. Foto: Rumah Milenial Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni'am Sholeh mengajak kepada pemuda untuk mengambil peran dalam memberikan inovasi, ide, serta gagasan agar bisa mewujudkan pembangunan nasional.

Menurutnya, para pemuda dapat memanfaatkan momentum bonus demografi yang sedang terjadi saat ini.

BACA JUGA: Menpora Ingin Venue Boling Dimanfaatkan dengan Baik

"Kemenpora adalah ujung tombak pembinaan kreativitas dan inovasi kaum muda. Ketika Presiden Joko Widodo mewacanakan untuk membentuk lembaga talenta, maka Kemenpora juga harus bisa mewujudkan visi Presiden yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sejak dini," kata Asrorun Ni'am dalam diskusi Publik Rumah Milenial Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).

Sementara, Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik mengatakan, revolusi industri 4.0 memberikan tantangan baru bagi generasi muda dalam menemukan solusi untuk melewati rintangan ini.

BACA JUGA: Kemenpora Minta Pemuda Manfaatkan Era Digital dengan Positif

BACA JUGA: Kemenpora Minta Pemuda Manfaatkan Era Digital dengan Positif

"Manajemen talenta ditujukan untuk menciptakan pahlawan-pahlawan baru sehingga perlu didukung oleh semua pihak. Manajemen talenta harus didukung dan diturunkan dalam berbagai kebijakan pemerintah," katanya.

BACA JUGA: Menpora Ajak Wirausaha Muda Terus Menabung dan Lahirkan Hal Positif

Politikus Partai Gerindra Anggawira menyatakan bahwa sistem tata kelola manajemen talenta di Indonesia belum berjalan dengan baik. Aktivis Kelompok Cipayung seperti HMI dan GMKI, kata dia, belum diberdayakan dan ditempatkan di posisi strategis pemerintahan.

"Kaum muda Indonesia banyak yang berkecimpung di organisasi seperti HMI, GMKI, PMII, dan lainnya serta ikut proses kaderisasi namun tidak ditempatkan di dalam posisi strategis pemerintahan. Sehingga akhirnya selalu kalah dari orang-orang yang diragukan kapasitasnya," ujar Angga.

Ketua BPP HIPMI ini juga menegaskan bahwa lembaga manajemen talenta yang disampaikan Presiden Jokowi masih belum memiliki gambaran yang jelas dalam pelaksanaannya. "Periode kedua Presiden Jokowi harus lebih fokus pada sektor pendidikan, pangan, kemaritiman dan sektor-sektor penting lainnya," kata dia. (mg11/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana dan Kemenpora Kok Beda soal Celana Panjang Paskibraka? Nih Penjelasannya


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler