jpnn.com - Timnas U-19 Laos lolos ke final Piala AFF U-19 2022 setelah mengalahkan Thailand 2-0 dalam laga semifinal, Rabu (13/7) malam. kejutan demi kejutan dilakukan tim Laos yang membuat mereka jadi kuda hitam. Sosok Michael Weiss menjadi kunci keberhasilan Laos.
Sebelumnya, di fase Grup B, Laos meruntuhkan prediksi bahwa Singapura dan Malaysia bakal mulus melenggang ke semifinal. Kenyataannya, Laos bisa membuat Singapura dan Malaysia terkapar dalam laga Grup B. Jadilah Laos sebagai tim yang tak pernah kalah dan menjadi pemuncak Grup B dengan empat kemenangan.
BACA JUGA: Thailand Gagal ke Final Setelah Kalah dari Laos, Wakil Grup A Keok
Tim berjuluk Million Elephants tersebut melanjutkan kejutan di semifinal dan mengalahkan Thailand dengan skor 2-0. Kuda hitam kini semakin diunggulkan menjadi juara, karena sebelumnya di fase grup bisa mengalahkan Malaysia yang akan jadi lawan di partai puncak Piala AFF U-19 2022 nanti.
Michael Weiss sekali lagi menunjukkan tangan dinginnya. Pelatih asal Jerman itu menegaskan bahwa soal pembinaan usia muda, Weiss memang mampu meletakkan dasar pembinaan yang baik.
BACA JUGA: Piala AFF U-19: Persaingan Grup B Sengit, Laos di Atas Malaysia
Bukan hanya di Laos, sebelumnya dia juga pernah membuat Filipina menjadi tim yang disegani di Asia Tenggawa pada 2010 sampai 2014. Karena Weiss, The Azkals berhasil mencapai posisi tertinggi dalam sejarah peringkat FIFA mereka kala itu, yakni ranking 127 dunia.
Di Laos, Weiss juga menangani timnas senior dan U-23 selain di U-19. Hasilnya, dia bisa mengembangkan sepak bola usia muda di Laos seperti saat ini. Namun demikian, dia mengakui sepak bola Laos sangat berbeda jauh jika dibandingkan Thailand.
BACA JUGA: Salut! Timor Leste Rela Berbagi Medali Piala AFF U-23 dengan Laos
"Perbandingannya seperti LaLiga dengan Liga Andorra," katanya dalam jumpa pers sebelum pertandingan.
Setelah hasil 2-0 kemenangan Laos atas Thailand terukir, tim yang dipolesnya pun dilirik. Tanpa fasilitas yang mumpuni, Weiss ternyata berhasil membangun sepak bola Laos menjadi lebih baik, setidaknya di level usia muda. Mengapa Timnas U-19 Indonesia tak bisa berkembang seperti Laos meskipun sudah dilatih Shin Tae Yong? (dkk/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Muhammad Amjad