Michelle Wibowo, Pengusaha Sukses yang Peduli Pendidikan Anak Tak Mampu

Selasa, 19 Februari 2019 – 08:30 WIB
Michelle Wibowo. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Michelle Wibowo punya definisi sendiri tentang arti kata sukes. Bagi Founder Foxy Beauty Clinic and Academy ini, sukses itu jika sudah bisa berbagi dengan orang lain.

Djainab Natalia Saroh, Jakarta

BACA JUGA: Chicha Koeswoyo Berharap Banyak Wanita Hebat di Indonesia

Menjadi inspirator dan memberikan ilmu untuk orang lain agar sama-sama sukses, menjadi hal diharapkan Michelle Wibowo. Prinsip itulah yang membuat wanita lulusan Stockholm University ini kerap mendapat penghargaan dari beberapa lembaga.

Dalam kurun satu tahun, Michelle yang sudah menduduki posisi Diamond Leader di Harmoni Dinamik Indonesia (HDI), sebuah perusahaan Multi Level Marketing (MLM) telah mendapat enam penghargaan. Dua penghargaan baru yang didapatnya yakni dari Yayasan Bangun Indonesia dengan Cinta. Di antara puluhan nominator dan penerima award lainnya, dia dua kali naik podium kehormatan di Ballroom Lumire Hotel Convention Centre, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Michelle mendapat penghargaan untuk klinik kecantikan yang dirintisnya, serta didapuk menjadi pengusaha wanita kreatif dan inspiratif. "Ini membuat saya bahagia," kata Michelle usai menerima dua penghargaan itu.

Penghargaan yang didapat karena bisnis kecantikan yang dirintisnya sejak tiga tahun silam ini sudah banyak menolong wanita yang memiliki masalah dengan kulit. Melalui program pendidikan singkat, lembaga pendidikan kecantikannya juga sudah menciptakan banyak pengusaha di bidang kecantikan.

Selain itu, Michelle juga aktif dalam kegiatan sosial, khususnya di bidang pendidikan untuk masyarakat kurang mampu. “Kami sisihkan 5 persen dari keuntungan untuk membangun lembaga pendidikan di Batu, Malang. Di sana ada ratusan siswa yang tinggal di asrama. Mereka adalah anak-anak yang sudah tidak memiliki ibu bapak lagi,” ujar Michelle.

Saat memberikan kata sambutan usai menerima penghargaan, Michelle tidak mampu menahan rasa sedih dan simpatinya. Dia pun terbata-bata saat menceritakan keadaan para siswa di lembaga pendidikan yang bernama Sekolah Selamat Pagi Indonesia itu. Sekolah itu menempati lahan seluas 20 hektar dengan sebutan “Kampung Kids”.

“Belum lama ini saya baru berkunjung kesana, saya jadi sedih. Sebab sebelumnya saya baru saja melakukan perjalanan wisata bersama para sosialita. Saya sedih karena masih banyak anak-anak kurang beruntung yang membutuhkan bantuan dan perhatian, sementara kami hidup berkecukupan. Mumpung saya masih bisa membantu, saya akan lakukan apa yang bisa saya berikan,” paparnya.

Dia bercerita tentang alasannya melakukan semua itu karena dirinya ingin bisa berbagi dengan orang lain dan bermanfaat untuk masyarakat. “Bagi saya, sukses itu jika bisa share dengan orang lain, bisa menjadi inspirasi buat orang lain. Kemudian saya bisa memberikan dampak positif kepada orang lain, dan juga bisa membantu orang lain untuk sama-sama sukses, itulah arti kesuksesan yang sebenarnya,” jelas Michelle.

Diam-diam, dia rupanya juga sedang membangun universitas di Batu, Malang. Nantinya, kampus gratis itu memiliki jurusan unggulan di bidang kewirausahaan.

“Di jurusan kewirausahaan, mahasiswanya lebih banyak menerima materi praktek sehingga setelah lulus nanti mereka bisa langsung mengaplikasinya. Program ini untuk menjawab persoalan minimnya lapangan kerja sehingga banyak sarjana yang menganggur. Lulusan dari kampus ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja baru sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya,” tutur Michelle.

Banyaknya penghargaan yang telah diterima, bagi Michelle bukan merupakan target pencapaian, namun menjadi pemicu semangat dan menjadi sebuah tanggung jawab untuk terus berkarya dan bermanfaat untuk sesama.(***)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler