jpnn.com, JAKARTA - Microsoft mengambil langkah serius untuk menghentikan layanan browser legendaris, Internet Explorer.
Dengan penghentian ini, Microsoft akan mendorong penggunanya untuk menggunakan browser Microsoft Edge.
BACA JUGA: Microsoft Buka Keran Pemesanan Xbox Series, Siap Tantang Sony PS5
Microsoft sejatinya memang mulai merekomendasikan pengguna untuk beralih dari Internet Explorer ke Microsoft Edge.
Padahal, Internet Explorer masih memiliki pangsa pasar lima persen di kalangan pengguna browser.
BACA JUGA: Microsoft Pamer Tiga Konsol Xbox One X Bertema Wonder Woman 1984
Microsoft melakukan langkah aktif ini untuk mendorong pengguna berhenti memakai Internet Explorer.
Saat ini, ada sekitar 1.156 situs yang tidak kompatibel dengan Internet Explorer termasuk Twitter, Facebook, Instagram, Google Drive, Microsoft Teams, ESPN, Yahoo Mail, dan banyak lainnya.
BACA JUGA: Tolak Microsoft, TikTok Memilih Dekati Oracle
Pengalihan ini dilakukan melalui Browser Helper Object (BHO) Internet Explorer yang bernama IEtoEdge BHO.
Intinya, ketika pengguna bwosing, BHO akan mengecek apakah suatu situs web tidak kompatibel dengan Internet Explorer.
Jika ya, BHO secara otomatis membuka situs web yang dimaksud di Microsoft Edge. Kemudian akan muncul notifikasi "situs web ini tidak berfungsi di Internet Explorer.
Ketika ada tanda notifikasi, Microsoft Edge akan meminta pengguna mengalihkan pengaturan Internet Explore, data, dan cookie ke Edge.
"Data browsing berikut akan diimpor: Favorit, Kata Sandi, Mesin Pencari, tab yang terbuka, History, pengaturan, cookie, dan Halaman Beranda," kata Microsoft, seperti dikutip dari Bleepingcomputer, Selasa (27/10).
Microsoft berencana menghentikan berbagai dukungan Internet Explorer pada sejumlah layanan yang ditawarkan oleh Microsoft.
Dalam email ke pengguna, Microsoft memperingatkan mulai 13 November 2020, Internet Explorer tidak akan lagi masuk ke akun Microsoft. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian