Miing Bagito Ungkap Memori Masa Kecil yang Membuatnya Menangis Setiap Lebaran

Minggu, 16 Mei 2021 – 17:54 WIB
Dedi Gumelar atau biasa dipanggil sapaan akrabnya Miing Bagito menceritakan masa kecilnya di saat lebaran. Foto tangkapan layar YouTube Hersubeno Point

jpnn.com - Lebaran menjadi momen spesial bagi umat muslim, bukan hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia. Hal serupa dirasakan Dedi Gumelar atau biasa dipanggil sapaan akrabnya Miing Bagito.

Namun ada hal lain yang selalu membuat Miing menangis haru ketika lebaran atau Idulfitri datang. Ingatannya terbayang puluhan tahun silam ketika masih bersama orang tuanya di kampung halaman mereka, Lebak, Banten.

BACA JUGA: Miing Bagito Ungkap Kondisinya Terkini Setelah 10 Hari Dirawat

Dikisahkannya, karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, sewaktu lebaran dirinya dan juga sang adik, Didin, hanya bisa memakai baju baru hasil jahitan sang ibunda.

"Saya dengan Didin berdiri di pagar sambil pakai baju baru hasil jahitan Ibu saya," katanya di YouTube Hersubeno Point dipantau Minggu (16/5). 

BACA JUGA: Istri Ungkap Kondisi Terkini Miing Bagito, Ternyata...

Berdiri di pinggir pagar rumah orang tuanya di kawasan Lebak, Banten, Miing bersama adiknya hanya bisa menonton masyarakat di situ yang ramai-ramai naik truk untuk piknik ke Pantai Carita. Itu setelah mereka melakukan iuran sejak bulan Ramadan.

Lalu pada hari lebaran anak-anak kecil dan muda bersama orangtuanya tamasya ke pantai. 

BACA JUGA: Begini Kondisi Miing Bagito Pascaoperasi Pengangkatan Batu Empedu

"Kami berdua hanya bisa menonton dan menangis. Lalu bapak saya datang, saya dipeluk dari belakang, katanya tahun depan kita akan ke Carita ya.. Ayo Jang (Ujang), nanti kamu pasti akan ikut dengan mereka," tuturnya lagi sambil menahan haru.

Miing dan Didin pun menurut dan mau. Akhirnya keduanya diajak piknik ke sungai. Mereka mandi dengan ayahnya di situ. 

Tahun depan datangnya cepat betul, momen itu datang lagi.  "Saya hitung sampai tiga kali bapak membujuk kami karena bapak saya tidak punya uang," katanya.

Selama tiga tahun, lanjutnya, Dia dan adiknya tidak bisa ikut kegiatan itu dan pada akhirnya bapaknya menyerah tidak mau berjanji lagi. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler