jpnn.com - BALIKPAPAN - Capres Anies Baswedan mendapat sambutan hangat dari keluarga besar ormas Hidayatullah yang hadir pada Rakernas & Milad 50 Tahun Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11) malam.
Keluarga besar Hidayatullah datang dari berbagai daerah di Indonesia, dari kalangan ustazah dan santri perempuan Pondok Pesantren Hidayatullah, dan ribuan ustaz dan santri laki-laki yang berkumpul di Masjid Ar-Riyadh.
BACA JUGA: Temui Anies, Gerakan Nusantara Deklarasi Dukungan untuk AMIN
Anies yang diminta berpidato mengaku bangga bisa menemui keluarga besar Hidayatullah.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengaku telah mengenal dan sering berinteraksi dengan kader Hidayatullah sejak lama. Dimulai sejak kuliah di Jogjakarta hingga saat bertugas menjadi gubernur di Jakarta.
BACA JUGA: Hadiri Rapimnas PKS, Anies Paparkan Rencana Kebijakan Pemerintahannya
"Setiap melihat apa yang telah dilakukan Hidayatullah di seluruh Indonesia, maka itulah sumur pahala allahuyarham KH Abdullah Said," kata Anies.
Almarhum KH Abdullah Said merupakan pendiri dan guru utama ormas Hidayatullah.
BACA JUGA: Sahabat ABI Nyatakan Dukungan, Anies: Pancasila Harus Jadi Kenyataan Hidup
Anies menyatakan bahwa seluruh kader, aktivis, guru, dan santri yang menuntut ilmu di semua jenjang lembaga pendidikan milik Hidayatullah adalah pelanjut perjuangan KH Abdullah Said.
"50 tahun usia perjuangan Hidayatullah yang telah dirintis para pendahulu adalah fondasi untuk melahirkan Hidayatullah yang lebih berkembang lagi hingga ratusan tahun ke depan. Jadi, jangan pernah usia 50 tahun ini panjang, akan ada waktu yang tak terhingga sampai hari kiamat nanti," ujar Anies.
Menurut Anies, nasihat dari ulama dan guru Hidayatullah merupakan aspirasi penting yang harus diperjuangkan.
Di antaranya aspirasi agar lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren, para pendakwah, dan program-program agama mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah dengan bidang-bidang yang lain.
"Kami tegaskan bahwa apa yang menjadi agenda utama adalah kesetaraan dalam arti yang sesungguhnya. Menyetarakan kesempatan, menyetarakan bantuan, menyetarakan kebijakan untuk semua lembaga pendidikan," tutur Anies.
Dia mengatakan, sekolah agama dan sekolah umum baik materi pendidikannya, tenaga pendidiknya, maupun fasilitasnya harus memiliki kesetaraan.
"Ketika ada kesetaraan yang nanti akan dimunculkan adalah generasi masa depan yang lebih baik. Itu pesan yang kami sampaikan juga terkait dengan keadilan. Apalagi dalam visi misi kami jelas sekali disampaikan bahwa tidak boleh ada lagi perbedaan perlakuan antara sekolah agama dan sekolah umum," katanya.
"Karena itu kami ingin membawa Indonesia yang lebih adil. Negeri yang kemakmurannya dinikmati oleh semuanya," imbuh Anies. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan