jpnn.com, NEW YORK - George Soros dapat kiriman bom. Peledak itu dikemas rapi dalam paket, lantas dimasukkan kotak surat di depan kediamannya di Katonah, Kota Bedford, Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS), Senin (22/10). Untung, bom tersebut tidak meledak saat ditemukan pegawai Soros.
Tim gegana langsung dikerahkan ke rumah miliarder kelahiran Hungaria itu. Mereka segera memeriksa bom tersebut, lalu meledakkannya di hutan yang tak jauh dari lokasi itu. "Soros sedang tidak berada di rumah." Demikian bunyi keterangan yang tertulis di The New York Times.
BACA JUGA: Tesla dapat Pendanaan Segar dari George Soros
Kepada Reuters, kepolisian mengaku menerima laporan tentang paket mencurigakan tersebut sekitar pukul 15.45 waktu setempat. Kini dugaan teror itu sedang diselidiki FBI.
''Kami tidak bisa banyak berkomentar. Tapi, insiden ini tidak sampai mengancam keselamatan publik,'' kata jubir Kantor FBI di New York kemarin, Selasa (23/10).
Pihak berwajib menduga insiden tersebut dilatari politik. Sebab, belakangan Soros aktif di dunia politik. Bahkan, dia sempat beberapa kali menuai kontroversi.
Tokoh 88 tahun itu terang-terangan menyumbang 400 ribu poundsterling (sekitar Rp 7,8 miliar) pada kelompok anti-Brexit. Dana tersebut disalurkan lewat Open Society Foundations (OSF) alias Soros Foundation.
Di tanah kelahirannya, Soros dibenci kalangan nasionalis. Namun, terlalu dini menyebut keterlibatan kelompok itu dalam insiden tersebut.
Pemerintah Hungaria pun tidak mau berkomentar. ''Kejadiannya kan di AS. Biarlah itu menjadi urusan mereka,'' ungkap seorang pejabat pemerintahan kepada BBC. (bil/c20/hep)
Redaktur & Reporter : Adil