jpnn.com, JAKARTA - Miliki TKDN 81,9 Persen, HerbaAsimor Diapresiasi Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi produk HerbaAsimor, produksi PT Dexa Medica karena memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Hal ini disampaikan presiden saat berkunjung ke stan pameran dalam pembukaan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Istora Senayan pada Rabu (15/3).
BACA JUGA: TKDN Gandeng PAR Siapkan Fasilitas Transportasi Canggih di Batang
HerbaAsimor yang mendukung penurunan angka stunting dengan meningkatkan kualitas air susu ibu (ASI), merupakan bentuk kontribusi pengembangan produk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yakni daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus.
"Bapak Presiden membaca informasi produk pada kemasan HerbaAsimor. Beliau pun mengangguk saat kami menyampaikan bahwa TKDN dari HerbaAsimor mencapai 81,9 persen dan sudah tayang di e-Katalog," kata Marketing and Sales Director CHD PT Dexa Medica, Maret Yudianto, dalam keterangannya, Jumat (17/3).
BACA JUGA: Dukung TKDN, Panasonic Luncurkan Automasi Produksi Lampu LED Bulb
Berdasarkan hasil riset konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat produk ini. Saat ini, HerbaAsimor digunakan oleh Ibu menyusui di 32 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota.
Berkaitan dengan intervensi pencegahan stunting, PT Dexa Medica yang merupakan bagian dari Dexa Group juga turut aktif mendukung program pemerintah di antaranya memberi donasi HerbaAsimor dan Intervensi stunting di wilayah Sulawesi Selatan bersama Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Februari 2022. Juga di Kulon Progo bersama BKKBN RI pada Maret 2022.
Lantas di kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak bersama BKKBN RI pada Mei 2022.
Berlanjut di Tegal Mas, Lampung, bersama Kementerian Perindustrian RI serta Program Intervensi Stunting bersama BPBD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang pada Juni 2022 serta bersama BKKBN RI melakukan Intervensi Stunting di Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 yang dibuka Jokowi.
"Hingga inisiasi program edukasi untuk 1.000 bidan pendamping keluarga, guna mencegah stunting di Yogyakarta, Brebes, dan Surabaya," ujarnya.
Presiden Jokowi dalam pernyataannya menargetkan prevalensi stunting Indonesia di angka 14 persen pada 2024, sehingga dibutuhkan kerja sama pentahelix untuk menurunkan dari angka 21,6 persen saat ini. Presiden juga mengingatkan kepada seluruh instansi pengguna anggaran negara dan daerah untuk membelanjakan anggaran dengan produk dalam negeri
“Sudah banyak produk lokal yang masuk ke dalam e-Katalog, jangan dibiarkan saja tetapi harus dibeli. Kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, pemerintah provinsi serta kabupaten/kota, semuanya tengok itu e-Katalog dan beli,” kata Jokowi.
Senada itu, Menko Marves Luhut juga menegaskan agar setiap kementerian dan lembaga pemerintah membuat peta jalan substitusi impor. Dicontohkannya, Kementerian Kesehatan yang sudah membuat peta jalan substitusi impor obat, vaksin, dan alat kesehatan.(esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad