Militan Serukan Penyerbuan ke Baghdad

Jumat, 13 Juni 2014 – 12:43 WIB
kelompok militan ISIL yang berencana menyerbu Kota Baghdad. Foto: Raymondibrahim

jpnn.com - BAGHDAD - Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) berusaha memperluas pengaruh. Setelah menguasai Kota Mosul dan Kota Tikrit, kelompok militan yang berkiblat kepada Al Qaeda itu menyasar Kota Baghdad. Kemarin (12/6) ISIL mematangkan rencana menyerbu ibu kota Iraq tersebut.

Seperti aksi pendudukan di Mosul dan Tikrit, ISIL juga berencana melumpuhkan militer dan aparat di gedung-gedung pemerintahan lebih dulu. Organisasi radikal Sunni itu optimistis bakal berhasil. Apalagi saat ini mereka telah menduduki beberapa kota penting di pinggiran Baghdad. Karena itu, pimpinan ISIL mengimbau, para pejuang di pinggiran ibu kota harus bersama-sama menyerbu Baghdad.

BACA JUGA: Pemerkosaan India Semakin Brutal

"Kami akan bersama-sama bergerak menuju Baghdad. Di sana kami akan membangun kekuasaan," ungkap Abu Mohammed al Adnani, jubir ISIL, kepada seluruh anggota dan simpatisan kelompok.

Dia menyampaikan imbauan tersebut dalam rekaman audio yang diunggah di situs resmi ISIL. Selain Baghdad, ISIL akan merebut Kota Karbala dan Kota Najaf.

BACA JUGA: Jepang-Tiongkok Saling Tuding

Skenario ISIL itu tampaknya membuat para personel militer Iraq gentar. Sebab, mereka selalu dijadikan target militan. Kemarin sejumlah serdadu Iraq meninggalkan pos jaga di Kota Kirkuk. Pasukan keamanan Kurdi yang lebih dikenal dengan sebutan Peshmerga terpaksa menggantikan tugas para serdadu yang ketakutan tersebut.

"Pos-pos itu kosong karena ditinggalkan penjaga. Kini pos-pos tersebut menjadi tanggung jawab Peshmerga," jelas Brigadir Halogard Hikmat, salah seorang petinggi Peshmerga. Dia menegaskan, pasukannya tidak sampai tersebar ke pusat kota. Sebab, tujuan utama Peshmerga adalah mengamankan pangkalan udara dan beberapa fasilitas penting militer di kota itu.

BACA JUGA: Kim Jong-Un Ngamuk Badan Cuaca Salah Prakiraan

Aksi nekat militan yang membuat pemerintahan Perdana Menteri (PM) Nuri al Maliki tersudut tersebut juga memantik reaksi keras Negeri Paman Sam. Kemarin Washington mulai mempertimbangkan operasi militer ke Iraq. Melalui udara, militer AS akan menggempur kantong-kantong militan dan berupaya merebut kembali kota-kota penting yang kini berada di bawah kendali ISIL.

"Washington mempunyai beberapa pilihan jika ingin membantu Iraq. Salah satunya, serangan udara dengan pesawat tanpa awak," ungkap seorang pejabat Gedung Putih yang tidak mau menyebutkan identitas. Sebelumnya, militer AS telah menerapkan serangan udara dengan pesawat tanpa awak di Afghanistan dan Pakistan.

Karena sudah menarik mundur seluruh serdadu dari Iraq, AS sebenarnya tidak perlu terlibat terlalu jauh dalam krisis keamanan tersebut. Jika Presiden Barack Obama akhirnya memerintah militer AS melancarkan serangan udara, publik AS akan kembali mencatat perubahan kebijakan yang signifikan. Tetapi, Washington belum mengambil keputusan apa pun.

"AS mengecam keras aksi para militan itu. Kami akan tetap berada di pihak para pemimpin Iraq," tegas jubir Gedung Putih Jay Carney.

Namun, menurut dia, AS tidak akan mengirimkan pasukan ke Iraq dalam waktu dekat. Apalagi militer AS baru saja meninggalkan Negeri Seribu Satu Malam itu. Pentagon menegaskan bahwa AS akan mendukung apa pun cara pemerintah Iraq untuk memukul mundur militan.

Selain AS, PBB langsung mereaksi pendudukan militan di kota-kota penting Iraq tersebut. Kemarin Dewan Keamanan (DK) PBB menjadwalkan sidang darurat untuk membahas keamanan Iraq.

"Kami mengimbau, masyarakat internasional harus mendukung penuh Iraq. Teroris tidak boleh dibiarkan berbuat semau mereka dan merusak tatanan demokrasi," papar Sekjen PBB Ban Ki-moon. (AP/AFP/hep/c20/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudal dari Drone AS Tewaskan Gerilyawan Pakistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler