Militer Amerika dan Inggris Bombardir Kamp Houthi di Yaman

Rabu, 19 Juni 2024 – 23:58 WIB
Jet tempur F-35 kebanggaan Amerika Serikat bakal diborong Jerman. Foto Ilustrasi: USAF

jpnn.com - Pasukan Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara di wilayah Raymah di Yaman barat, kata kelompok Houthi pada Rabu.

Saluran TV Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan bahwa pesawat (pasukan) agresif Amerika-Inggris melancarkan empat serangan terhadap kompleks pemerintah di distrik al-Gabin di provinsi Raymah.

BACA JUGA: 447 Warga Sipil Tewas Akibat Perang Yaman, Saudi Cs Paling Banyak Bunuh Anak-Anak

Kendati demikian, lembaga penyiaran tersebut tidak segera memberikan rincian lebih lanjut tentang dampak pemboman AS-Inggris itu.

Sebelumnya, pada 13 Juni, kelompok tersebut mengumumkan bahwa dua serangan udara Amerika-Inggris telah menyerang kompleks pemerintahan Raymah yang menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya.

BACA JUGA: 2 Teroris Asal Yaman Dieksekusi Arab Saudi, Begini Rencana Jahat Mereka

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan Israel atau mengangkut barang-barang ke dan dari Israel sebagai solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober 2023.

Ketika ketegangan meningkat karena AS dan Inggris melakukan serangan udara gabungan terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah.

BACA JUGA: Ribuan Anak Tewas dalam Perang Yaman, Ada Andil Arab Saudi

Sementara itu, sebuah koalisi yang dipimpin oleh AS telah melakukan serangan udara berkala sejak 12 Januari yang menargetkan “lokasi Houthi” di beberapa bagian Yaman sebagai tanggapan terhadap serangan di Laut Merah.

Tanggapan AS kadang-kadang ditanggapi dengan tanggapan balasan dari kelompok tersebut. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler