jpnn.com - MASYARAKAT di Kepulauan Riau mungkin sudah mengenal sosok Gani Lasa. Namun mungkin tak secara utuh. Apalagi masyarakat luas di Tanah Air, pernah dengar tapi mungkin hanya selintas.
Kisah nyata kehidupan dan perjuangan Gani, si anak pulau dari Batam, Kepri ini akan diangkat ke layar lebar. Mengambil judul Mimpi Anak Pulau, film tersebut merupakan adaptasi dari novel karya Abidah El Khaliegy, penulis Perempuan Berkalung Sorban.
BACA JUGA: Bantu Pembangunan RS Palestina, Penyanyi Muda Ini Dapat Penghargaan
“Gani Lasa adalah tokoh inspiratif bagi masyarakat Kepulauan Riau. Dia adalah satu di antara tiga sarjana pertama di Batam yang lahir dan besar di pesisir Nongsa,” ujar Executive Producer Mimpi Anak Pulau, Indra Sudirman, Senin (11/1).
Kisah Gani patut menjadi tauladan generasi muda. “Sebelum sukses hingga sekarang menjadi pejabat di Batam, dia melalui kisah hidupnya dengan penuh kepahitan. Kisahnya itulah yang kini kami filmkan,” tutur Indra.
BACA JUGA: Ashanty, Meme Komik Haters...Ha ha
Mimpi Anak Pulau digarap oleh Nadinne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta. Di tangan sutradara Kiki Nuriswan, film bergenre biografi drama ini sengaja mengambil setting lokasi sesuai aslinya di Batam.
“Film ini memiliki makna penting bagi masyarakat Batam, khususnya bagi orang tua agar tidak menyerah dan terus berusaha menyekolahkan anaknya dengan segala daya dan upaya,” papar Kiki.
BACA JUGA: Mesranya Aqnez Mo Digandeng Pebasket Ganteng Itu
Banyak cerita dramatis dan mengharukan dalam film yang dibintangi Ray Sahetapy, Ananda Lontoh, Herdin Hidayat, serta aktris-aktris Malaysia seperti Dato Ahmad Tamimi dan Mardiana Alwi dan aktor cilik Daffa Permana ini.
Dikisahkan bagaimana Gani Lasa kecil sebagai anak yatim yang hidup dengan segala kemiskinan di kampung pesisir pantai yang jauh dan sepi. Hanya ada 40 kepala keluarga, tanpa listrik, tanpa air bersih.
Ibunda Gani hanyalah pedagang kue. Tapi tekad, keberanian dan kemauan Gani Lasa untuk sekolah tetap tinggi. Gani kecil yang baru lulus SD harus mendayung sampan ke Tanjung Pinang dari jam 17.00 hingga pukul 06.00. Dia harus berjuang melawan ombak dan badai agar dapat melanjutkan sekolahnya di PGA Tanjung Pinang. Ketika di PGA itulah pertama kali Gani bersekolah menggunakan sepatu.
Tak kalah pahit, ketika Gani harus merantau untuk menuntut ilmu di Yogyakarta. Sukses menyelesaikan sekolahnya, Gani Lasa kembali ke kampung halamannya, membangun kota Batam dan menghidupkan dunia nelayan hingga sukses seperti sekarang ini.
Menariknya, Mimpi Anak Pulau nantinya tidak hanya ditayangkan di bioskop dalam negeri. “Ada kabar baik, nantinya film ini juga akan tayang di negara serumpun seperti Malaysia, Singapura dan Brunei,” pungkas Kiki. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ely Sugigi Ikut Komentari Pernikahan Regina-Krisna
Redaktur : Tim Redaksi