Minakum Ditemukan Tewas Terbakar di Lombok Tengah

Sabtu, 26 Oktober 2024 – 15:40 WIB
Polisi melakukan olah TKP. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Seorang warga bernama Minakum, 66, di Dusun Nandus, Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, ditemukan tewas terbakar di lahan perbukitan. 

"Jenazah korban telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di perkuburan desa setempat," kata Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata di Lombok Tengah, Sabtu.

BACA JUGA: Kecelakaan di Lombok Tengah, Turis Asal Selandia Baru Tewas

Peristiwa itu bermula ketika korban membakar lahan di perbukitan dengan tujuan membuka lahan pertanian untuk ditanami jagung menjelang musim hujan, Kamis (24/10) sore. Namun, api merembet ke atas Gunung Nandus sehingga korban panik dan naik ke Gunung Nandus.

"Pada malam hari korban tidak pulang sehingga istrinya minta tolong kepada warga untuk mencari korban di Gunung Nandus," katanya.

BACA JUGA: Pimpinan Ponpes Pelaku Pencabulan Santriwati di Lombok Tengah Ini Diburu Polisi

Selanjutnya pada pagi hari, Jumat (25/10), korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi terbakar di tengah lahan Gunung Nandus.

Setelah menerima informasi personel Reskrim Polres Lombok Tengah langsung turun melakukan identifikasi. Namun, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.

BACA JUGA: 2 Tersangka Korupsi Dana Desa di Lombok Tengah Ini Ditahan

"Bahwa korban pada saat itu sedang membakar lahan untuk membuka lahan pertanian. Namun, apinya merembet sehingga berusaha untuk memadamkannya," katanya.

Pada saat korban membakar lahan di TKP, kata dia, cuaca sangat panas dan angin kencang sehingga api cepat merembet dan membesar.

"Dugaan sementara penyebab kematian korban karena luka bakar yang cukup parah," katanya.

Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara menebang pohon dan membakar hutan karena dapat merugikan semua pihak, termasuk diri sendiri.

"Kami berharap masyarakat tidak membakar kawasan hutan maupun lahan perbukitan, apalagi saat ini musim kemarau," katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler