jpnn.com, JAKARTA - Aset kripto akhir-akhir ini memang sangat diminati, terutama oleh para milenial.
Hal itu terbukti sepanjang Januari 2022 pelanggan aset Kripto yang terdaftar meningkat mencapai 11,2 juta.
BACA JUGA: PNS Perempuan Meninggal Dunia, Ditemukan di Pinggir Jalan, Mengenaskan
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa antusiasme transaksi aset Kripto meningkat.
BACA JUGA: Pemilik Honda HR-V Putih di Bandara Ngurai Rai Ditunggu di Kantor Polisi
BACA JUGA: Kemendag Perketat Pengawasan Aset Kripto
Kementerian Perdagangan mencatat akumulasi transaksi sepanjang 2021 mencapai Rp 859,4 triliun.
"Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan transaksi aset kripto pada 2020, yaitu Rp 65 triliun," ungkap Jery dalam bincang virtual 'Milenial dan Investasi Aset Kripto', Senin (14/2).
BACA JUGA: Berita Duka, Ni Made Lami Meninggal Dunia, Kompol I Made Ungkap Kronologinya
Dari angka tersebut terjadi peningkatan dan antusiasme yang signifikan, bahkan rata-rata transaksi aset kripto per hari mencapai Rp 2,3 triliun.
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapebbti) terus mempeketat pengawasan perdagangan aset kripto.
Hal itu dilakukan guna memberikan kepastian hukum agar masyarakat yang akan berinvestasi mendapatkan informasi yang jelas dan legal pada setiap aset kripto yang diperdagangkan.
Aset Kripto yang dapat diperdagangkan di dalam negeri mengacu pada Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
Wamendag kembali menegaskan aset kripto bukanlah alat tukar karena satu-satunya alat tukar resmi di Indonesia adalah rupiah. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Joni Lagi Berhenti, Simon Datang, Brakk! Tim Medis Mencium Bau
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu