Minim Kesadaran Berkendara

Kamis, 01 Januari 2015 – 02:24 WIB
Minim Kesadaran Berkendara. Foto JPNN.com

jpnn.com - POLDA Metro Jaya menilai hingga kini kesadaran tertib berlalulintas masyarakat menjadi faktor utama tingginya angka kecelakaan dan kesemrawutan jalan di ibukota. "Memang masih banyak masyarakat yang tidak tertib ketika berkendara," terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.

Menurut dia, selain pengguna kendaraan roda empat pengendara sepeda motor juga menjadi nomor satu pelanggar di DKI. Hal tersebut dikarenakan jumlah pengendara sepeda motor cukup banyak. Sehingga wajar jika menjadi pelanggar terbesar.

BACA JUGA: Malam Tahun Baru 2015, Bundaran HI Dijaga Ketat Polisi

Pelanggaran yang dilakukan oleh para pengendara sepeda motor selain kelengkapan kendaraan. Seperti helm, surat-surat dan lampu kendaraan. Banyak juga pengendara sepeda motor yang bertindak ugal-ugalan di jalan. "Kalau sudah ugal-ugalan akan sangat mengganggu pengendara lainnya," tandas Rikwanto.

Rikwanto mengulas, selain pengenalan rambu di kalangan usia belasan khususnya pelajar diakuinya masih kurang. ”Jadi disiplin mereka itu kurang kalau sedang berkendara,” ungkap dia. Hingga kini, pihaknya terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dengan sistem jemput bola. Salah satunya melakukan pendekatan dengan komunitas-komunitas yang menaungi para pengendara sepeda motor.

BACA JUGA: Ahok Ajak Warga Jakarta Doakan Korban AirAsia di Malam Tahun Baru

Selain itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan pemerintah untuk memasukkan pelajaran lalu lintas dalam kurikulum setiap pelajaran. ”Jadi, kami sudah menyentuh seluruh kalangan,” bebernya. Selain itu, untuk mengatasi hal tersebut ada program 5 tertib Jakarta yaitu Tertib lalu lintas, Tertib PKL, Tertib Sampah, Tertib hunian dan Tertib Demo. "Polda Metro kebagian dua yaitu Tertib lalu lintas dan tertib Demo," tuturnya.

Sementara itu, bagi para pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm berstandar nasional Indonesia (SNI) dan memainkan handphon (Hp) akan ditindak pada 2015 mendatang. Tujuannya guna menekan angka kecelakaan di Ibu Kota sebagai gerakan aksi keselamatan. Hal ini sebagai dukungan Polri terhadap program Pemprov DKI Jakarta dalam menanggulangi kemacetan dan keselamatan berlalu lintas.

BACA JUGA: Malam Tahun Baru 2015, Makin Malam Bundaran HI Kian Padat

"Ke depan kami (polisi, red) akan melakukan penertiban helm sesuai standar, lalu penertiban Hp (handphone, red) ," ungkap Irjen Pol Condro Kirono, Kepala Korlantas Mabes Polri kepada INDOPOS dalam acara sosialisasi keselamatan berlalulintas 2015 di Bundaran Hotel Indonesia (HI) ynag turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Porli, Irjen Pol Ronny Frangky Sompie, Pangdam Jaya, Brigjen TNI Teddy, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, Pejabat Kementerian PU, Komisaris Jasa Raharja, Sulistyo Ishak, Direktur Operasional Jasa Raharja, Budi Rahardjo, Direktur MRTI Jasa Raharja, Wahyu Wibowo, Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja, Wiranto, serta berbagai komunitas, kemarin (31/12).

Menurut Condro, kecelakaan lalu lintas telah menjelma menjadi faktor pembunuh tertinggi. Dari tahun ke tahun, angka kecelakaan lalu lintas terus bertambah. Dalam satu hari, di DKI Jakarta misalnya, tak kurang dari tiga jiwa melayang sia-sia di jalan.

Untuk itu perlu upaya masif dan bersama-sama antara pemerintah, kepolisian, dan berbagai pihak termasuk masyarakat untuk mengedepankan keselamatan berlalu lintas. “Sebagai penyebab kecelakaan tertinggi, perlu upaya seluruh pihak untuk bersama-sama membangun kesadaran dan menjadikan keselamatan lalu lintas menjadi yang utama. Dengan kebersamaan, kita menjadikan keselamatan lalu lintas menjadi nomor satu,” kata dia.

Sebagai tindak lanjut gerakan 'Pelopor Keselamatan Lalu Lintas', pihaknya bersama pihak terkait mengagendakan tahun 2015 menjadi tahun Aksi Keselamatan Lalu Lintas. Karena itu, dalam setahun ke depan, ada enam pilar atau aksi yang menjadi agenda dalam rangka realisasi Aksi Keselamatan Lalu Lintas.

Dia juga menyatakan, gerakan keselamatan itu sendiri merupakan gerakan nasional dan Pemprov DKI Jakarta menjadi pelopor. Sementara wilayah-wilayah lainnya akan juga dicanangkan gerakan keselamatan yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya. "Gerakan ini adalah gerakan nasional menuju Indonesia tertib. Semoga tahun depan kisaran kecelakaan bisa ditekan fatalitasnya," kata Condro.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan, kecelakaan yang diakibatkan oleh lalu lintas harus ditekan. Apalagi di Jakarta tahun 2014, terdapat sekitar 800 orang yang meninggal akibat kecelakaan. "Kita harap tahun 2015, dibuka menjadi tahun baru yang tertib, nyaman, tentram,” tegas dia.

Ahok mengaku, di Jakarta memang serba salah sehingga tidak mengherankan apabila warga banyak mengeluh. Contohnya, saat mereka naik bus, tetapi keamanan mereka terancam dengan banyaknya copet. Sementara bila jalan kaki di trotoar mereka takut tertabrak oleh kendaraan karena banyak yang melanggar. "Kita di jalan raya tidak peduli sama orang lain. Saya malu jadi Gubernur DKI. Jakarta ini repot, naik bus banyak copet, jalan kaki di trotoar di tabrak," seloroh dia.

Namun di sisi lain, sambung Ahok, DKI Jakarta juga sangat beruntung. Pasalnya, hubungan dengan aparat penegak hukum sangat baik sehingga membuat dirinya optimistis dalam memimpin Jakarta. "Ibukota diharapkan jadi model. Kita juga sudah canangkan lima tertib, yakni lalu lintas, kebersihan, demonstrasi, hunian, dan Pedagang Kaki Lima (PKL, red)," imbuh Ahok, seraya menambahkan, aksi keselamatan lalu lintas yang mendapat dukungan Korlantas Polri ini harus mendapat dukungan semua pihak. Apalagi ketika etika berlalu lintas seakan sudah hilang di jalan, termasuk di Jakarta.

Sementara Dirops Jasa Raharja Budi Rahardjo ikut menambahkan, aksi keselamatan lalu lintas memang menjadi jalan bagi semua pihak untuk menunjukkan keseriusan sekaligus kepedulian dalam menjaga keselamatan bertransportasi. Sejatinya, Jasa Raharja mendukung penuh agar tingkat kecelakaan lalu lintas dan fatalitas korban kecelakaan bisa ditekan.

“Dalam upaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas kami juga bekerja sama dengan kepolisian dan mitra terkait melakukan berbagai kampanye keselamatan dan safety riding. Untuk sarana pendukung kami juga menyumbang mulai dari barikade, traffic cone, senter, rompi dan jas hujan bagi petugas di lapangan,” tukas dia. (ibl/aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jadwal Busway Malam Tahun Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler