CIREBON-Menjamurnya minimarket di Kota Cirebon membuat Forum Pedagang Kaki Lima (FPKL) merasa gerah. Didin Sahrudin selaku Sekretaris FPKL mengatakan, keberadaan minimarket yang tidak terkendali sangat berpengaruh pada keberadaan pedagang kaki lima. Tidak dapat dipungkiri lagi, kata dia, saat ini, omzet para pedagang kaki lima terjun bebas akibat keberadaan minimarket. Tidak hanya itu, keberadaan pasar tradisional dan pedagang rumah pun semakin terancam dengan menjamurnya minimarket.
"Dampak keberadaan minimarket itu sangat terasa pada pedagang yang ada. Dengan berdirinya minimarket, kita merasa digusur," tuturnya kemarin pada wartawan.
Maka dari itu, pihaknya memohon kepada pemerintah untuk membatasi minimarket agar pedagang juga tetap hidup dan tidak gulung tikar. Sementara itu, Ketua FPKL, Ade Priyanto juga meminta kepada mall atau supermarket untuk menyediakan lahan sebesar 5 persen untuk PKL. Karena, bila PKL tidak dilirik, maka tidak menutup kemungkinan kalau pedagang kecil akan tergusur dan bankrut.
"Saya merasa prihatin kalau melihat pertumbuhan minimarket sekarang. Tentang perizinan minimarket juga jangan sebatas legalitas saja tetapi juga harus ada pembatasan agar kami yang pedagang kecil bisa hidup," tukasnya.
Dia juga mengatakan, keberadaan minimarket ini tidak hanya membunuh para pedagang kecil, tetapi keberadaan super market juga bisa terancam. Bila masalah ini tidak segera diatasi, kata dia, maka pihaknya tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan guna membela pedagang kecil. "Kalau memang keluhan kami ini tidak didengar dan direalisasikan oleh pemkot, maka kami akan bergerak," tukasnya. (kmg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Naik, SBY Siap Tanggung Jawab
Redaktur : Tim Redaksi