jpnn.com - CALIFORNIA - Google kembali kena tuding tak peduli dengan aksi pembajakan yang dari hari ke hari makin tak terbendung. Sebagai mesin pencarian internet terbesar di dunia, perusahaan yang bermarkas di Mountain View ini seharusnya lebih bisa menyaring link-link berisi materi hasil bajakan.
Namun, yang ada justru sebaliknya. Hanya dengan mengetik materi yang diinginkan, pengguna internet justru langsung ditunjukan link yang memuat lagu, film, atau perangkat lunak yang sebagian besar merupakan hasil bajakan.
BACA JUGA: Tawarkan Banyak Fitur Baru lewat iOS 7
Seperti sebelumnya, pihak yang menuding adalah MPAA, sebuah ssosiasi studio film Amerika. Mengutip laman Softpedia, Kamis (19/9), MPAA mengaku tak asal lempar tudingan bahwa Google tak maksimal menindak para pembajak. Sebab dari hasil penelitian MPAA menunjukan 20 persen lalu lintas pembajakan "ditunjukkan" dengan cara mencari lewat mesin pencari internet seperti Google.
Dari pencarian normal pengguna Google yang mencapai 3 miliar per hari, jika dirata-rata maka angka pembajakan melalui link di internet itu bisa mencapai 4 miliar per tahun.
BACA JUGA: BBM Android Tersedia 21 September
Pengelola Googe juga diminta bertanggung jawab karena dinilai telah memberikan kemudahan pada 74 persen pengguna internet untuk mencoba mencari materi bajakan. Dengan data tersebut, MPAA akan meminta kongres AS agar mendesak Google supaya lebih aktif terlibat aksi memerangi pembajakan.
Tahun lalu, MPAA juga melakukan serupa, hingga Google akhirnya sepakat membuat algortima khusus yang bisa memblok materi bajakan. Tapi setahun berlalu, MPAA menganggap upaya tersebut ternyata tak membawa hasil signifikan. (pra/jpnn)
BACA JUGA: Sehari Dijual Grand Theft Auto V Laku Rp 9,2 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Popular di Instagram, Gratis Menginap di 1888
Redaktur : Tim Redaksi